Logo SitusEnergi
Peluang Bisnis Baterai Kendaraan Listrik Menjanjikan Peluang Bisnis Baterai Kendaraan Listrik Menjanjikan
Jakarta, situsenergy.com Indonesia memiliki potensi yang begitu besar untuk menggenjot produksi produk baterai yang menjadi komponen utama kendaraan listrik. Pasalnya sumber daya alam yang... Peluang Bisnis Baterai Kendaraan Listrik Menjanjikan

Jakarta, situsenergy.com

Indonesia memiliki potensi yang begitu besar untuk menggenjot produksi produk baterai yang menjadi komponen utama kendaraan listrik. Pasalnya sumber daya alam yang menjadi bahan baku utama baterai terdapat di Indonesia. Oleh sebab itu pemerintah terus berupaya menggaet lebih besar investor yang ingin membangun pabrik baterai di Indonesia.

Baru-baru ini telah ditandatangani komitmen investasi pembangunan pusat industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia dengan investor dari Korea Selatan (Korsel). MoU berisi tentang kerjasama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri prekursor dan katoda dengan nilai rencana investasi mencapai USD9,8 miliar.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa kedepan permintaan baterai untuk kendaraan listrik akan terus meningkat baik domestik atau internasional. Hal ini sejalan dengan komitmen dunia dalam upaya mengurangi penggunaan BBM untuk mengurangi emisi gas buang demi keseimbangan alam. Oleh sebab itu kendaraan listrik menjadi salah satu solusi tepat dalam upaya mengurangi dampak buruk pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh gas buang mesin.

BACA JUGA   Investor PTBA Senyum Lebar, Dividen Rp3,82 Triliun Siap Dicairkan!

“Hampir seluruh negara telah berencana untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan beralih ke sumber energi ramah lingkungan dengan meningkatkan penggunaan mobil listrik 15-100 persen dari total mobil yang beredar. Industri baterai dunia tumbuh sangat pesat sekali, permintaannya diperkirakan akan meningkat hingga 4 kali lipat,” tutur Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/12).

Dengan melihat potensi permintaan baterai yang begitu besar itu, pemerintah akan mengupayakan untuk percepatan pembangunan smelter atau pabrik baterai baik di Morowali ataupun di kawasan industri lain seperti di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Saat ini banyak investor yang mulai melirik kawasan industri KIT Batang sebagai lokasi yang prospektif dalam memproduksi baterai.

“Baterai jadi komponen utama dari kendaraan listrik yang mencakup 40-50 persen dari total biaya produksi mobil. Komponen baterai paling banyak digunakan adalah nikel, nah kita penghasil nikel terbesar di dunia dimana 25 persen dari total cadangan nikel di dunia ada di Indonesia. Dan 80 persen bahan baku untuk produksi baterai littium juga ada di Indonesia,” pungkasnya. (DIN)

BACA JUGA   9 Sektor Industri Prioritas Kurangi Emisi, Simak Daftarnya!

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *