Logo SitusEnergi
PDB Sektor Pertambangan Jadi Satu-Satunya yang Tumbuh Negatif PDB Sektor Pertambangan Jadi Satu-Satunya yang Tumbuh Negatif
Jakarta, situsenergy.com Pertumbuhan industri pertambangan pada triwulan II 2019 kurang menggembirakan. Secara year on year (yoy) pertumbuhan PDB (product domestic bruto) sektor ini turun... PDB Sektor Pertambangan Jadi Satu-Satunya yang Tumbuh Negatif

Jakarta, situsenergy.com

Pertumbuhan industri pertambangan pada triwulan II 2019 kurang menggembirakan. Secara year on year (yoy) pertumbuhan PDB (product domestic bruto) sektor ini turun 0,71 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018 sebesar 2,65 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengatakan industi pertambangan menjadi satu-satunya sektor tumbuh negatif PDBnya. Meski begitu sektor ini menjadi kontributor kelima terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 yang mencapai 7,38 persen. Kontribusi sektor pertambangan ini juga turun dibandingkan kuartal I 2018 sebesar 7,97 persen.

“Yang bikin kontraksi karena adanya penurunan produksi tambang biji logam, dan turun produksi minyak gas dan minyak bumi sebesar 4,11 persen. Ini menjadi satu – satunya sektor yang mengalami konstraksi,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Senin, (5/8).

Dikatakannya bahwa pada triwulan II 2019 memang terdapat beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi atau perubahan harga baik minyak dan gas (migas) atau non migas termasuk pertambangan. Sebagai contoh, minyak ICP (Indonesian Crude Price) turun 6,12 persen dibandingkan harga yang berlaku pada II 2018. Selain itu harga batubara turun 22,9 persen dan minyak sawit turun harganya 16,7 persen.

BACA JUGA   Bahlil Lantik Dua Jenderal Penegak Hukum ESDM, Siap Basmi Pelanggaran Tambang!

“Kita tahu bahwa komoditas utama Indonesia adalah batubara dan CPO (Crude Palm Oil), sehingga setiap perubahan harga akan berpengaruh pada ekspor impor yang menjadi komponen dalam penghitungan pertumbuhan ekonomi,” ulasnya.

Sementara itu pertumbuhan PDB tertinggi terjadi pada sektor jasa lainya yang tumbuh 10,73 persen yoy. Diikuti oleh jasa perusahaan sebesar 9,94 persen dan sektor informasi serta komunikasi sebesar 9,60 persen.

“Untuk industri pertanian juga tumbuh bagus di atas rata-rata pertumbuhan nasional, sektor pertanian pada triwulan II 2019 tumbuh 5,33 persen. Subsektor yang mengalami perbaikan adalah tanaman pangan karena ada pergeseran musim panen, peternakan tumbuh bagus, perikanan juga tumbuh bagus,” pungkasnya. (DIN)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *