Home MIGAS Patra Niaga Jatimbalinus : Pertamax Itu Non Subsidi, Harganya Juga Lebih Murah Dari Kompetitor
MIGAS

Patra Niaga Jatimbalinus : Pertamax Itu Non Subsidi, Harganya Juga Lebih Murah Dari Kompetitor

Share
Patra Niaga: Pertamax Itu Non Subsidi, Harganya Juga Lebih Murah Dari Kompetitor
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Pertamina Patra Niaga menyebut Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax mengalami kenaikan. Sebab Pertamax bukan BBM bersubsidi.

Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani mengatakan kenaikan harga Pertamax mengikuti harga minyak dunia.

“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya,” katanya, dikutip Minggu (10/4/2022)

Dikatakannya juga kenaikan harga BBM nonsubsidi, khusus Pertamax, baru dilakukan setelah tiga tahun lalu, yaitu 2019.

Dia menegaskan penyesuaian harga hanya untuk BBM nonsubsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17 persen, dimana 14 persen merupakan konsumsi Pertamax dan 3 persen konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Sedangkan BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83 persen, tidak mengalami kenaikan harga.

Dia juga menyebut kenaikan harga ini, masih jauh dibawah nilai keekonomiannya.

Dikatakannya kenaikan harga BBM Pertamax yang disebabkan melambungnya harga minyak dunia hingga di atas 100 dolar per barel akibat krisis geopolitik.

Untuk tetap menjaga penyediaan dan penyaluran BBM, PT Pertamina kemudian melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi. Akibatnya, penyesuaian harga BBM tidak dapat dihindari.

Sebelumnya Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter.

Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya.

“Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Deden.

Seperti yang diketahui, jenis BBM gasoline nonsubsidi yaitu Pertamax dan Pertamax Turbo merupakan bahan bakar minyak kualitas terbaik yang diperuntukkan bagi kendaraan dengan kompresi tinggi.

“Kami memberikan zat aditif pada produk seperti Pertamax dan Pertamax Turbo agar rendah emisi dan udara menjadi lebih bersih. Tentunya kami menyarankan kepada para pemilik kendaraan keluaran baru untuk mengisi jenis BBM non subsidi tersebut,” ungkap Deden.

Dengan harga baru Pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM nonsubsidi yang lebih berkualitas.

“Harga baru masih terjangkau, khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan,” pungkasnya.(SNU/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Ungkap Langkah Konservasi di COP30, Targetkan Dampak Lingkungan yang Lebih Besar

Belem Brasil, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali mencuri perhatian di COP30 Brasil...

Pertamina Berbagi Bikin 6.000 Motoris Sumringah: Oli Gratis & Layanan Spesial di 44 Kota

Jakarta, Situsenergi.com Ribuan motoris akhirnya tersenyum lebar lewat program Pertamina Berbagi. Di...

Pertamina Pamer Kinerja Kinclong 2025, Pendapatan Tembus USD 68 Miliar!

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan taringnya di tengah gejolak ekonomi...

SMEXPO Pertamina Meledak di Blok M Hub, Transaksi UMKM Langsung Tembus Rp1,2 Miliar

Jakarta, situsenergi.com Gelaran Pertamina SMEXPO 2025 langsung memanaskan Blok M Hub. Selama...