Logo SitusEnergi
Optimisme Pemulihan Meningkat, Minyak Ke Level Tertinggi Empat Pekan Optimisme Pemulihan Meningkat, Minyak Ke Level Tertinggi Empat Pekan
New York, Situsenergi.com Harga minyak dunia melesat ke level tertinggi empat pekan terakhir, menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif serta proyeksi permintaan... Optimisme Pemulihan Meningkat, Minyak Ke Level Tertinggi Empat Pekan

New York, Situsenergi.com

Harga minyak dunia melesat ke level tertinggi empat pekan terakhir, menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif serta proyeksi permintaan minyak yang lebih tinggi menurut Badan Energi Internasional (IEA).

Setelah melambung hampir 5 persen pada sesi Rabu, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 36 sen, atau 0,5 persen, menjadi USD66,94 per barel, demikian dikutip dari laporan Reuters, di New York, Kamis (15/4/2021) atau Jumat (16/4/2021) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menguat 31 sen, atau 0,5 persem, menjadi USD63,46 per barel.

Level itu adalah penutupan tertinggi bagi kedua patokan minyak sejak 17 Maret 2021 lalu untuk hari kedua berturut-turut dan menempatkan kedua kontrak naik untuk hari keempat beruntun untuk pertama kalinya sejak Februari.

“Minyak mulai terhubung kembali dengan ekuitas yang kuat dengan bantuan lebih lanjut dari melemahnya dolar,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Penjualan ritel Amerika rebound lebih dari ekspektasi pada periode Maret setelah rakyat Amerika mendapatkan cek bantuan pandemi tambahan dan karena vaksinasi Covid-19 memungkinkan pembukaan kembali aktivitas ekonomi yang lebih luas.

BACA JUGA   Pertamina Lakukan Uji Kualitas di 6.198 SPBU, Pastikan BBM Sesuai Standar

Data tersebut dan laporan keuangan yang optimistis dari beberapa perusahaan membantu mendorong indeks S&P 500 dan Dow Jones ke rekor tertinggi, mendukung harapan rebound ekonomi yang lebih luas.

Dolar AS berada di jalur untuk jatuh ke level terendah empat pekan terhadap sekeranjang mata uang. Depresiasi dolar membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang menurut sejumlah trader membantu mendukung harga minyak mentah.

“Kenaikan pada sesi Rabu sedikit berlebihan, tetapi dibangun dengan alasan yang valid, karena beberapa laporan high profile memperkirakan pertumbuhan permintaan untuk semester kedua tahun ini dan karena stok minyak mentah di Amerika mengejutkan para trader dengan penarikan yang cukup signifikan,” kata Bjornar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak di Rystad Energy.

“Hari ini pasar mempertahankan kenaikan, hanya mengurangi buih dari antusiasme pekan ini.”

IEA dan Organisasi Negara Eksportir Minyak minggu ini membuat revisi naik untuk proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global mereka untuk 2021 masing-masing menjadi 5,7 juta barel per hari (bph) dan 5,95 juta bph.

Persediaan minyak mentah Amerika, sementara itu, turun 5,9 juta barel pekan lalu, menurut data pemerintah, Rabu, dengan stok minyak mentah Pantai Timur jatuh ke rekor terendah.

BACA JUGA   Kapal Gak Bisa Sandar, Pertamina Putar Otak Salurkan BBM ke Bengkulu

Disiplin pasokan dan kebangkitan ekonomi akan memberikan minyak kesempatan untuk keluar dari kisaran baru-baru ini, tutur analis Goldman Sachs.

“Kami tetap positif pada minyak Brent, memperkirakan USD80 (per barel pada kuartal ketiga) didorong pemulihan permintaan jangka pendek dan disiplin pasokan,” kata bank itu.

Terlepas dari semua berita ekonomi yang bullish tersebut, beberapa pedagang energi mencatat kenaikan harga minyak kemungkinan akan dibatasi oleh rencana OPEC untuk mengurangi pemotongan produksi mulai bulan depan.

OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, sepakat untuk mengembalikan produksi sekitar 2 juta bph selama tiga bulan ke depan. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *