Home ENERGI Optimis Terhadap Komitmen OPEC Plus, Minyak Kembali Menguat
ENERGI

Optimis Terhadap Komitmen OPEC Plus, Minyak Kembali Menguat

Share
Share

Singapura, SitusEnergy.com

Negara-negara penghasil minyak atau OPEC Plus menyatakan komitmennya untuk terus mengontrol produksi mereka, ditengah kekhawatiran terjadinya kelebihan pasokan akibat situasi pandemi Corona yang belum juga berakhir. Hal itu kemudian mendorong harga minyak dunia kembali menguat.

Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Januari, patokan internasional, naik 27 sen, atau 0,6 persen, menjadi USD43,05 per barel pada pukul 07.43 WIB, demikian dikutip dari  laporan  Reuters, Senin (16/11/2020).

Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Desember berada di posisi USD40,48 per barel, bertambah 35 sen, atau 0,9 persen. Kedua kontrak itu melesat lebih dari 8 persen, pekan lalu, di tengah harapan vaksin Covid-19 dan Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) serta sekutunya termasuk Rusia, akan mempertahankan produksi yang lebih rendah tahun depan guna mendukung harga.

Kelompok tersebut, juga memangkas produksi sekitar 7,7 juta barel per hari, dengan tingkat kepatuhan terlihat di level 101 perse  pada Oktober, dan berencana meningkatkan produksi sebesar 2 juta barel per hari mulai Januari.

OPEC Plus akan menggelar pertemuan komite menteri, Selasa, yang dapat merekomendasikan perubahan kuota produksi ketika semua menteri bertemu pada 30 November dan 1 Desember.

Namun, pemulihan cepat produksi minyak di Libya, anggota OPEC, kembali ke atas 1,2 juta barel per hari menghadirkan tantangan bagi pemotongan OPEC Plus, sementara perlambatan lalu lintas di seluruh Eropa dan Amerika Serikat mengurangi harapan pemulihan permintaan bahan bakar pada musim dingin ini.

“Lalu lintas jalan raya Eropa anjlok hampir 50 persen dalam beberapa pekan terakhir di sejumlah negara (seperti Prancis) karena meningkatnya langkah-langkah penguncian,” kata analis ANZ.

Pergerakan orang di jalan raya di Amerika Serikat juga melambat berdasarkan data jarak tempuh kendaraan meski otoritas terkait enggan menerapkan pembatasan yang baru, kata ANZ menambahkan.

Kendati permintaan bahan bakar melambat, data Baker Hughes menunjukkan jumlah  rig  migas AS naik pekan lalu ke level tertinggi sejak Mei karena produsen–didorong harga minyak mentah yang lebih tinggi–kembali aktif lagi.

Analis ANZ memperkirakan surplus minyak meningkat menjadi antara 1,5 juta dan 3 juta barel per hari pada semester pertama 2021, dengan vaksin bakal mendongkrak permintaan pada semester kedua. (SNU/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...