Logo SitusEnergi
OPEC Segera Pangkas Pasokan Lebih Dalam, Harga Minyak Kembali Menguat OPEC Segera Pangkas Pasokan Lebih Dalam, Harga Minyak Kembali Menguat
Jakarta, situsenergy.com  Harga minyak kembali melesat, setelah Saudi menyatakan bakal meningkatkan pembatasan pasokan pada Juni, sementara negara lain dalam kelompok OPEC menegaskan ingin memperpanjang... OPEC Segera Pangkas Pasokan Lebih Dalam, Harga Minyak Kembali Menguat

Jakarta, situsenergy.com 

Harga minyak kembali melesat, setelah Saudi menyatakan bakal meningkatkan pembatasan pasokan pada Juni, sementara negara lain dalam kelompok OPEC menegaskan ingin memperpanjang pemangkasan pasokan yang dicapai pada April, untuk periode yang lebih lama dari yang disepakati sebelumnya.

Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, bulan lalu memutuskan untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari pada Mei dan Juni. Pemangkasan produksi itu sebagai respons terhadap penurunan 30% permintaan bahan bakar di seluruh dunia yang disebabkan pandemi virus corona.

Kelompok itu diprediksi membatasi pengurangan menjadi 8 juta barel per hari, namun sumber yang dikutip Reuters justru memperkirakan OPEC + akan melakukan pengurangan lebih besar lagi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, ditutup melonjak US$1,64 atau 6,8% menjadi US$25,78 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Selasa (12/5/2020) atau Rabu (13/5/2020) pagi WIB.

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent, menguat 35 sen atau 1,2% menjadi US$29,98 per barel.

BACA JUGA   Mau Jadi Pelaut Profesional? Cek Program Beasiswa dari PIS Ini!

Empat sumber mengatakan kepada Reuters bahwa OPEC dan sekutunya ingin mempertahankan pemotongan 9,7 juta barel per hari setelah Juni, ketika kelompok OPEC + akan menghadiri pertemuan berikutnya.

“Mereka tidak ingin mengurangi ukuran pemotongan tersebut,” kata salah satu sumber OPEC kepada Reuters.

Arab Saudi, Senin, mengatakan akan menambah pemotongan yang ada dengan mengurangi output 1 juta barel per hari bulan depan, memangkas total produksi menjadi 7,5 juta barel per hari, turun hampir 40% dari April.

Uni Emirat Arab dan Kuwait juga berkomitmen untuk memangkas total tambahan 180.000 barel per hari, menambah pengurangan yang disepakati produsen di bawah kesepakatan antara OPEC dan sekutunya.

“Gagasan bahwa Saudi dan Kuwait dan UEA mengatakan akan memberlakukan pemotongan lebih dalam ketimbang yang mereka sepakati sebelumnya membantu pasar menemukan dukungan,” kata Gene McGillian, Vice President Tradition Energy, Stamford, Connecticut.

Kazakhstan memerintahkan produsen di ladang minyak besar dan menengah untuk memangkas produksi sekitar 22% pada Mei hingga Juni, sementara output dari lapangan minyak utama Rusia di Siberia barat diperkirakan merosot 15% tahun ini, sejalan dengan kesepakatan OPEC + .

BACA JUGA   Gandeng INPEX Masela, Badak LNG Siap Panaskan Proyek Gas Raksasa di Indonesia

Badan Informasi Energi AS memperkirakan permintaan minyak di seluruh dunia anjlok 8,1 juta barel per hari menjadi 92,6 juta barel per hari, revisi tajam dari laporan sebelumnya.

Badan itu juga memangkas ekspektasi untuk pasokan AS pada 2020, sekarang mengalami penurunan 540.000 barel per hari menjadi 11,69 juta barel per hari, dan mengatakan total pasokan dunia akan menjadi 95,2 juta barel per hari.

Sejumlah negara bagian penghasil minyak mentah di AS melakukan pengurangan output, karena kejatuhan harga mendorong produsen independen dan terintegrasi untuk mengurangi operasi. Minyak mentah berjangka WTI kehilangan sekitar 60% sepanjang tahun ini.

Laporan persediaan minyak mentah AS dari kelompok industri American Petroleum Institute akan dirilis Selasa, dan EIA sehari berselang.

Pemotongan output bakal mengurangi tekanan pada kapasitas penyimpanan minyak mentah, bersama dengan pelonggaran penguncian di beberapa negara yang membantu mengangkat permintaan bahan bakar. Tetapi wabah virus korona yang baru di China dan Korea Selatan membangkitkan kembali kekhawatiran gelombang kedua infeksi. (SNU/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *