Logo SitusEnergi
Net Zero Emission Kelistrikan Berpotensi Dipercepat 10 Tahun Net Zero Emission Kelistrikan Berpotensi Dipercepat 10 Tahun
Jakarta, Situsenergi.com Institute of Essential Services Reform (IESR) menilai Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk percepatan pencapaian program net zero emission. Ada potensi... Net Zero Emission Kelistrikan Berpotensi Dipercepat 10 Tahun

Jakarta, Situsenergi.com

Institute of Essential Services Reform (IESR) menilai Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk percepatan pencapaian program net zero emission. Ada potensi lebih maju 10 tahun dari target program ini di tahun 2060 mendatang. Syaratnya adalah dengan komitmen dari pemerintah untuk mengembangkan Pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR, mengatakan secara teknis dan ekonomis, Indonesia berpeluang untuk mencapai target itu di tahun 2050. Untuk itu dibutuhkan percepatan dan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan berkapasitas 140 gigawatt (GW) pada 2030.

“Artinya, dalam satu dekade ke depan, kita harus naikkan penetrasi energi terbarukan sebesar mungkin. Dari hasil penelitian kami, kita harus bangun energi terbarukan 140 GW,” kata Fabby, Jumat (16/7/2021).

Selain itu, pembangunan PLTU baru harus dihentikan, kecuali proyek 11 GW yang sudah dalam rencana, termasuk PLTU yang masih dalam perencanaan dan belum mulai konstruksi pada Program 35 Ribu MW, sebaiknya tidak dilanjutkan.

Menurut Fabby, tindakan mempensiunkan PLTU ini penting bukan hanya bagi lingkungan tapi juga bagi keuangan negara
“Ketiga, percepat phase out PLTU sebelum 2030. Rencana penghentian PLTU 1,1 GW pada 2025 dan 9 GW pada 2035 menurut kami agak tidak compatible kalau mau capai net-zero emission. Harus dipercepat dan lebih banyak sebelum 2030,” tutup Fabby. (DIN/RIF)

BACA JUGA   Begini Pengembangan PLTN Versi DEN

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *