Purbalingga, situsenergi.com
Dari Desa Siwarak, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, usaha olahan nanas madu Nanas-Qu terus menunjukkan perkembangan pesat. UMKM binaan PT Pertamina (Persero) ini tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga memberdayakan hampir seribu petani lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Nanas-Qu yang dikelola CV Siwarak Sejahtera Sentosa Food (SSS Food) berawal dari kerja sama dengan puluhan petani. Kini, jumlah mitra mencapai lebih dari 900 petani. Pemilik CV SSS Food, Ngudiono, mengatakan usahanya terbantu karena hasil panen yang melimpah bisa terserap meski harga anjlok.
“Lewat Pertapreneur Aggregator, saya belajar membangun rantai pasokan yang adil, meningkatkan efisiensi produksi, dan memperbesar penghasilan petani,” kata Ngudiono, Senin (15/9).
Produk Nanas-Qu kini semakin beragam, mulai dari jus, dodol, manisan, selai, hingga asinan. Kapasitas produksi juga melonjak dari 1.200 cup per hari menjadi lebih dari 5.000 cup, berkat bantuan alat dari Pertamina. Jumlah pekerja tetap pun bertambah dari tiga orang menjadi 15 orang, dan ditargetkan bisa menyerap 30 tenaga kerja dalam dua tahun mendatang.
Tak hanya pasar domestik, Nanas-Qu mulai menembus pasar luar negeri, termasuk Timur Tengah dan Asia Timur. Di dalam negeri, distribusinya diperluas ke berbagai kota besar, termasuk Jabodetabek.

Ngudiono juga memanfaatkan limbah kulit dan pucuk nanas menjadi pakan ternak serta pupuk kompos, sehingga lingkungan sekitar lebih bersih. Ia berencana mengembangkan desa agrowisata nanas, tempat wisata edukasi yang menggabungkan perkebunan, pengolahan, dan wisata kuliner.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan program Pertapreneur Aggregator bertujuan mencetak UMKM aggregator yang mampu mengangkat UMKM lain agar naik kelas. “Naik kelas tidak hanya soal pendapatan, tapi juga memperluas pemasaran, menambah tenaga kerja, dan memberi manfaat ekonomi lebih luas,” jelasnya.

Pertamina menempatkan dukungan terhadap UMKM sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) serta sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini juga mendukung visi pemerintahan Prabowo–Gibran dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong kewirausahaan di sektor industri kreatif. (*)
Leave a comment