Logo SitusEnergi
Nahh Lohh, Luhut Akui Transisi Energi Butuh Biaya Besar Nahh Lohh, Luhut Akui Transisi Energi Butuh Biaya Besar
Jakarta, Situsenergi.com Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) membenarkan bahwa transisi energi membutuhkan biaya yang besar. Sebab perubahan budaya dari... Nahh Lohh, Luhut Akui Transisi Energi Butuh Biaya Besar

Jakarta, Situsenergi.com

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) membenarkan bahwa transisi energi membutuhkan biaya yang besar. Sebab perubahan budaya dari penggunaan energi berbasis fosil ke sumber energi baru terbarukan (EBT) membutuhkan infrastruktur dan kelengkapannya dengan harga yang mahal.

LBP menambahkan meskipun cost transisi energi mahal, namun hal itu tetap harus dilakukan demi menjaga keberlangsungan alam. Pasalnya penggunaan energi fosil nyatanya berdampak luar biasa terhadap kerusakan alam dan lingkungan.

“Transisi energi itu butuh biaya yang besar, tentu banyak negara miskin dan berkembang yang tidak mampu dan tidak mau membebani masyarakatnya apalagi di masa pandemi yang bebannya sudah berat,” ucap Luhut dalam sambutannya pada acara Peluncuran Transisi Energi G20 secara virtual, Kamis (10/2/2022).

LBP menambahkan mahalnya biaya transisi ini energi ini perlu disikapi dengan pola-pola pendekatan konstruktif terutama dalam upaya penggalian pendanaan. Di Indonesia sendiri ditargetkan Net Zero Emission (NZE) di tahub 2060. Target itu akan bisa dipercepat apabila mendapat dukungan dari negara-negara lain.

Oleh sebab itu, demi mewujudkan NZE secara global dibutuhkan komitmen dan kerjasama dengan banyak negara terutama anggota G20. Terlebih pada konferensi UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) beberapa waktu lalu banyak negara telah bersepakat untuk merespons perubahan iklim menjadi agenda utama agar alam tetap terjaga.

“Saya akan minta komitmen, global deal dari masing – masing negara anggota G20 untuk sepakat melalui langkah kongkrit demi terwujudnya percepatan transisi energi,” pungkas dia. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *