Logo SitusEnergi
Minyak Terus Melesat, Brent Tembus USD72,17 Per Barel Minyak Terus Melesat, Brent Tembus USD72,17 Per Barel
Jakarta, Situsenergi.com Minyak melanjutkan kenaikan untuk mencapai level tertinggi multi-tahun yang baru, Senin, didukung prospek ekonomi dan permintaan bahan bakar yang lebih cerah. Di... Minyak Terus Melesat, Brent Tembus USD72,17 Per Barel

Jakarta, Situsenergi.com

Minyak melanjutkan kenaikan untuk mencapai level tertinggi multi-tahun yang baru, Senin, didukung prospek ekonomi dan permintaan bahan bakar yang lebih cerah.

Di sisi lain, investor mencermati hasil perundingan antara Iran dan kekuatan dunia mengenai kesepakatan nuklir yang akan meningkatkan pasokan minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Agustus, patokan internasional, naik 28 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD72,17 per barel. Ini adalah level tertinggi sejak Mei 2019, demikian dikutip dari laporan Reuters, di Singapura, Senin (7/6/2021).

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Juli, patokan Amerika Serikar, menyentuh USD70 per barel untuk kali pertama sejak Oktober 2018, dan pagi ini berada di posisi USD69,91 per barel, menguat 29 sen, atau 0,4 persen.

Kedua kontrak tersebut meningkat selama dua pekan terakhir karena permintaan bahan bakar rebound di Amerika Serikat dan Eropa setelah pemerintah setempat melonggarkan pembatasan Covid-19 menjelang driving season musim panas.

Permintaan minyak global diperkirakan melebihi pasokan pada semester kedua, meski ada pelonggaran bertahap pengurangan pasokan oleh produsen OPEC Plus, kata analis.

BACA JUGA   Ketentuan Lelang WK Migas Diubah, Ini Alasannya

Lambatnya perundingan antara Iran dan kekuatan global dalam upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dan penurunan jumlah rig Amerika juga mendukung harga minyak.

Iran dan kekuatan global akan memasuki putaran kelima perundingan pada 10 Juni di Wina, yang dapat mencakup Washington mencabut sanksi ekonomi terhadap ekspor minyak Iran.

Kendati utusan Uni Eropa yang mengoordinasikan negosiasi tersebut mengatakan dia yakin kesepakatan akan dicapai pada pertemuan pekan ini, diplomat senior lainnya mengatakan keputusan paling sulit masih ada di depan.

Analis memperkirakan Iran akan meningkatkan produksinya sebesar 500.000 hingga 1 juta barel per hari setelah sanksi dicabut.

Di Amerika Serikat, jumlah rig minyak dan gas yang beroperasi turun untuk pertama kalinya dalam enam pekan karena melambatnya pertumbuhan pengeboran. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *