

Minyak Terkoreksi, Penundaan Vaksin di Sejumlah Negara Eropa Ancam Permintaan Bahan Bakar
MIGAS March 17, 2021 Editor SitusEnergi 0

New York, Situsenergi.com
Harga minyak terkoreksi, Selasa, paska Jerman, Prancis dan sejumlah negara di kawasan Eropa memutuskan untuk melakukan penundaan penggunaan vaksin covid-19. Hal ini kemudian membawa sentimen negatif karena mengancam pemilihan permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka jenis Brent patokan internasional, ditutup melemah 49 sen menjadi USD68,39 per barel. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melemah 59 sen menjadi menetap di USD64,80 per barel. demikian dikutip dari laporan Reuters, di New York, Selasa (16/3/2021) atau Rabu (17/3/2021) pagi WIB.
Sebelumnya, awal bulan Maret, Brent sempat mencapai level tertinggi sejak awal 2020, sementara minyak WTI menembus tingkat tertinggi sejak 2018.
Jerman, Prancis dan Italia akan menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca, setelah adanya laporan tentang kemungkinan efek samping yang serius, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada kaitan yang pasti dengan vaksin tersebut.
Pengawas obat-obatan Eropa mengatakan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar ketimbang risikonya. Investor khawatir lambatnya vaksinasi di Uni Eropa dapat mengganggu pemulihan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
“Agar permintaan minyak pulih sepenuhnya, inokulasi yang sukses dan cepat dari populasi global perlu dilakukan,” kata Bjornar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak Rystad Energy.
‘Sebelum kemunduran baru-baru ini, ada hal positif bahwa kampanye yang sedang berjalan berada di jalur yang benar,” sambungnya.
Pandemi meredupkan permintaan minyak. Harga pulih kembali ke tingkat yang terlihat sebelum krisis kesehatan global tersebut, namun kenaikannya terhambat oleh lambatnya progres peluncuran vaksin di banyak negara.
Sementara di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah meningkat karena kilang belum pulih sepenuhnya paska cuaca dingin ekstrim pada pertengahan Februari di Texas yang mengakibatkan penghentian operasi mereka.
Stok minyak mentah Amerika melonjak hampir 14 juta barel dalam sepekan hingga 5 Maret, jauh melebihi perkiraan untuk kenaikan kurang dari 1 juta barel.Penyulingan Amerika mengurangi penyewaan kapal untuk periode yang lebih lama, sebagai tanda lain dari ketidakpastian mengenai kapan permintaan minyak global akan kembali ke tingkat sebelum pandemi, kata sumber pengiriman dan perdagangan. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.