

Minyak Terkoreksi Jelang Rilis Cadangan AS
ENERGI March 10, 2021 Editor SitusEnergi 0

New York, situsenergi.com
Minyak Terkoreksi menjadi USD68 per barel, Selasa, setelah berfluktuasi menjelang rilisnya cadangan Amerika Serikat (AS), disamping juga memudarnya kekhawatiran gangguan pasokan akibat serangan rudal ke fasilitas minyak Saudi.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok 72 sen, atau 1,06 persen, menjadi USD67,52 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Selasa (9/3/2021) atau Rabu (10/3/2021) pagi WIB.
Kontrak tersebut mundur setelah diperdagangkan setingginya USD69,33 per barel. Brent menembus USD71,38 per barel pada sesi Senin, level tertinggi sejak 8 Januari 2020.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), merosot USD1,04, atau 1,6 persen menjadi USD64,01 per barel. Kontrak tersebut mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018 pada sesi Senin.
“Ada ekspektasi bahwa kita akan melihat peningkatan lain dalam pasokan minyak mentah Amerika karena pengilangan masih ditutup,” kata Phil Flynn, analis Price Futures, dikutip dari Reuters.
Sebagaimana diketahui, memudarnya kekhawatiran gangguan pasokan di Arab Saudi terjadi paska pemerintah negara itu menyatakan berhasil menggagalkan serangan pasukan Houthi Yaman, yang menembakkan drone dan rudal ke fasilitas minyak Saudi.
Di sisi lain, rekor penurunan persediaan Amerika minggu lalu terjadi setelah penutupan pengilangan Gulf Coast akibat badai musim dingin baru-baru ini di Texas.
Putaran terakhir laporan inventaris Amerika diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah menurun. Yang pertama, dari American Petroleum Institute, akan dirilis pukul 21.30 GMT.
EIA mengatakan saat ini memperkirakan produksi minyak mentah Amerika turun 160.000 barel per hari (bph) pada 2021 menjadi 11,15 juta bph, penyusutan yang lebih kecil dari ekspektasi sebelumnya, yakni penurunan 290.000 bph.
Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) ditambah Rusia dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, pekan lalu memutuskan untuk secara luas mempertahankan kesepakatan pemotongan produksi, memicu reli. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.