

Minyak Terdongkrak Naik, Imbas Dari Stimulus Ekonomi AS
ENERGI December 30, 2020 Editor SitusEnergi 0

New York, situseneergy.com
Harga minyak kembali menguat, Selasa, di tengah harapan Amerika Serikat akan meningkatkan dana bantuan pandemi. Langkah itu dinilai dapat memacu permintaan bahan bakar dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika, ditutup naik 38 sen atau 0,8 persen, menjadi USD48,00 per barel, sementara minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, bertambah 23 sen atau 0,5 persen, menjadi USD51,09 per barel, demikian laporan Reuters, di Calgary, Alberta, Selasa (29/12/2020) atau Rabu (30/12/2020) pagi WIB.
“Kita melihat penguatan di pasar minyak menyusul kemajuan terkait paket stimulus Amerika,” kata Gary Cunningham, Direktur Riset Pasar di Tradition Energy, dikutip dari Reuters.
DPR Amerika yang dipimpin Partai Demokrat memilih untuk memenuhi permintaan Presiden Donald Trump guna meningkatkan pembayaran bantuan langsung Covid-19 kepada warga Amerika yang dihantam pandemi tersebut menjadi USD2.000 dari USD600.
Masih belum jelas apakah Senat yang dikuasai Partai Republik juga akan mendukung langkah tersebut. Pemimpin Mayoritas Mitch McConnell, Selasa, menolak permintaan Demokrat agar Senat menyetujui peningkatan bantuan stimulus dengan persetujuan bulat, meskipun dia mengatakan Senat akan mengeksaminasi masalah tersebut pekan ini.
Kekhawatiran atas penguncian virus korona membatasi kenaikan pasar minyak dalam jangka pendek.
Varian baru virus corona di Inggris memicu penerapan kembali pembatasan pergerakan, memukul permintaan jangka pendek dan membebani harga, sementara rawat inap dan infeksi melonjak di beberapa bagian Eropa dan Afrika.
Harga minyak bisa menguat karena program vaksinasi di seluruh dunia meningkat tahun depan, kata Tony Headrick, analis CHS Hedging LLC.
“Optimisme seputar vaksinasi memiliki kemampuan untuk melampaui kekhawatiran mengenai virus korona yang kita lihat.”
Pedagang menantikan laporan persediaan minyak Amerika terbaru, diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah turun 2,6 juta barel pekan lalu, sementara stok produk olahan naik. Laporan American Petroleum Institute akan dirilis pada pukul 21.30 GMT.
Pertemuan Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya termasuk Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus–yang akan digelar pada 4 Januari–juga membayangi pasar.
OPEC Plus mengurangi rekor penurunan produksi minyak yang dibuat tahun ini untuk mendukung pasar.
Kelompok tersebut akan meningkatkan produksi sebesar 500 ribu barel per hari pada Januari, dan Rusia mendukung peningkatan lain dengan jumlah yang sama pada Februari. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.