Logo SitusEnergi
Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 2014, Brent Tembus USD86,40 Per Barel Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 2014, Brent Tembus USD86,40 Per Barel
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak bergerak naik dan menyentuh level tertinggi sejak 2014, Selasa, didukung keterbatasan pasokan global, disaat permintaan di Amerika Serikat justru meningkat... Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 2014, Brent Tembus USD86,40 Per Barel

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak bergerak naik dan menyentuh level tertinggi sejak 2014, Selasa, didukung keterbatasan pasokan global, disaat permintaan di Amerika Serikat justru meningkat signifikan. Sebagaimana diketahui,  Amerika Serikat adalah konsumen terbesar dunia.

Reli itu terjadi menjelang laporan inventaris Amerika dari American Petroleum Institute (API), kelompok industri, pada Selasa, dan Badan Informasi Energi AS, Rabu.

Analis memperkirakan data persediaan minyak mingguan terbaru itu menunjukkan peningkatan 1,9 juta barel dalam stok minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 41 sen, atau 0,5 persen, menjadi USD86,40 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (26/10/2021) atau Rabu (27/10/2021) pagi WIB.

Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), meningkat 89 sen, atau 1,1 persen, menjadi USD84,65 per barel.

Itu adalah penutupan tertinggi untuk kedua tolok ukur global sejak Oktober 2014.

“Krisis energi masih jauh dari mereda, jadi kami memperkirakan penguatan harga minyak pada November dan Desember karena pasokan tertinggal dari permintaan, dan OPEC Plus tetap berada di sela-sela,” kata Louise Dickson, analis Rystad Energy.

OPEC Plus, yang terdiri dari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya seperti Rusia, saat ini meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan, tetapi menolak desakan untuk meningkatkan output lebih cepat dalam menanggapi lonjakan harga.

“Harga minyak mentah terus naik dan permintaan OPEC untuk meningkatkan produksi terus diabaikan. Satu-satunya hal yang akan membuat OPEC Plus termotivasi adalah jika operator swasta Amerika memberi sinyal, mereka akan meningkatkan produksi,” kata Edward Moya, analis OANDA, mencatat “kemungkinan besar akan melonjak ke USD90.”

Goldman Sachs mengatakan Brent kemungkinan akan didorong di atas proyeksi akhir tahunnya sebesar USD90 per barel, sementara Larry Fink, CEO manajer aset terbesar di dunia, BlackRock, mengatakan ada kemungkinan besar minyak mencapai USD100 per barel.

BACA JUGA   Tambah Lagi! PIS Teken Kontrak Pembangunan 2 Tanker LPG dengan Hyundai

Dengan harga minyak dan gas di level tertinggi multi-tahun, produsen  shale-oil  Amerika bersiap untuk menyampaikan laporan laba terkuat sejak awal pandemi virus korona, selama mereka tidak mengunci penjualan terkait dengan harga yang jauh lebih rendah.

Kendati pasar tenaga listrik dan batu bara China mulai stabil setelah intervensi pemerintah, harga energi tetap tinggi di seluruh dunia karena penurunan suhu pada awal musim dingin di belahan utara.

Konsumsi bensin dan sulingan di Amerika Serikat kembali sejalan dengan rata-rata lima tahun setelah mengalami penurunan permintaan lebih dari satu tahun, dan pasar akan mencermati tingkat persediaan AS.

Presiden Joe Biden akan membahas harga energi, program nuklir Iran dan masalah rantai pasokan selama perjalanannya ke Eropa pekan ini untuk menghadiri pertemuan pemimpin G20.

Kargo 2,1 juta barel kondensat Iran, pengiriman terbaru dari pakta pertukaran antara negara Timur Tengah itu dan Venezuela, diperkirakan mulai dibongkar, Rabu, di pelabuhan PDVSA.

Avtar Sandu, Manajer Phillip Futures, di Singapura, mengatakan pedagang menunggu kejelasan tentang hasil pembicaraan internasional mengenai upaya menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015, setelah Amerika Serikat mengatakan perundingan berada di “fase penting” yang dapat membuka kembali jalan bagi ekspor minyak mentah Teheran. (SNU)

BACA JUGA   SKK Migas Pastikan Akan Terlibat Langsung Dalam Pengembangan LNG di Blok Masela

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *