Logo SitusEnergi
Minyak Melambung Ke Level Tertinggi Lebih Dari Dua Tahun Minyak Melambung Ke Level Tertinggi Lebih Dari Dua Tahun
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak melambung ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, Selasa, setelah Amerika mengatakan bahkan jika pihaknya mencapai kesepakatan nuklir dengan... Minyak Melambung Ke Level Tertinggi Lebih Dari Dua Tahun

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak melambung ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, Selasa, setelah Amerika mengatakan bahkan jika pihaknya mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran, ratusan sanksi AS terhadap Teheran akan tetap berlaku.

Itu bisa berarti pasokan tambahan minyak Iran tidak akan segera menggerojoki pasar. “Saya akan mengantisipasi bahwa bahkan jika Iran kembali mematuhi JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) 2015, ratusan sanksi akan tetap berlaku, termasuk sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan Trump,” kata Menteri Luar Negeri Amerika, Antony Blinken, dikutip dari Reuters.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 73 sen, atau 1 persen, menjadi USD72,22 per barel, tingkat tertinggi sejak Mei 2019, demikian laporan Reuters, di New York, Selasa (8/6/2021) atau Rabu (9/6/2021) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melejit 82 sen, atau 1,2 perse , menjadi USD70,05 per barel, level tertinggi sejak Oktober 2018.

“Blinken melihat realitas situasi dan mengatakan bahkan jika kita mencapai kesepakatan, masih ada jalan panjang,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago. “Semua orang yang memperkirakan banjir aliran minyak akan kecewa.”

BACA JUGA   Pertamina Pastikan Pasokan BBM Bengkulu Aman di Tengah Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai

Amerika Serikat mengatakan kepada Iran, Selasa, agar membiarkan badan atom PBB untuk terus memantau kegiatannya, sebagaimana tercantum dalam perjanjian yang telah diperpanjang hingga 24 Juni, atau menempatkan perundingan yang lebih luas tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran dalam bahaya.

Hambatan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran tetap ada menjelang perundingan yang akan dilanjutkan minggu ini antara Teheran dan kekuatan dunia, empat diplomat, dua pejabat Iran dan dua analis mengatakan kepada Reuters.

Di China, data yang menunjukkan impor minyak mentah anjlok 14,6 persen pada Mei secara tahunan membebani kontrak berjangka.

Harga minyak mentah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Brent melambung hampir 40 persen tahun ini dan WTI melesat lebih banyak lagi, di tengah ekspektasi permintaan yang tinggi ketika beberapa negara berhasil menjalankan program vaksinasi Covid-19.

Pengekangan pasokan oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya juga membantu menopang harga.
Sementara itu, produksi minyak mentah Amerika diperkirakan turun 230.000 barel per hari (bph) pada 2021 menjadi 11,08 juta bph, tutur Badan Informasi Energi (EIA) AS, Selasa, penyusutan yang lebih kecil dari ekspektasi bulan lalu, yakni penurunan 290.000. bph.

BACA JUGA   Garut Punya Gebrakan! Aren Disulap Jadi Bioetanol, Menteri Raja Juli Turun Tangan!

Persediaan minyak mentah Amerika berkurang dan diperkirakan turun untuk minggu ketiga berturut-turut, kata analis dalam jajak pendapat menjelang data industri dari American Petroleum Institute dirilis, diikuti data resmi pemerintah, Rabu waktu setempat.

“Lingkungan fundamental di pasar minyak tetap menguntungkan: permintaan bahan bakar pulih kembali dengan kuat tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di Eropa setelah pencabutan (sebagian) pembatasan,” kata Commerzbank.

Namun, masih ada pertanyaan tentang lintasan pemulihan permintaan.
Di Inggris, salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, sekarang ada keraguan bahwa mereka akan mencabut semua pembatasan terkait virus korona seperti yang direncanakan sebelumnya pada 21 Juni. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *