Logo SitusEnergi
Minyak Dunia Terkoreksi Lebih Dari 1 Persen, Ini Faktor Yang Mempengaruhi Minyak Dunia Terkoreksi Lebih Dari 1 Persen, Ini Faktor Yang Mempengaruhi
New York, Situsenergi.com Harga minyak dunia terkoreksi, Selasa, paska dibukanya kembali Terusan Suez untuk lalu lintas kapal internasional dan dolar Amerika Serikat (AS) yang... Minyak Dunia Terkoreksi Lebih Dari 1 Persen, Ini Faktor Yang Mempengaruhi

New York, Situsenergi.com

Harga minyak dunia terkoreksi, Selasa, paska dibukanya kembali Terusan Suez untuk lalu lintas kapal internasional dan dolar Amerika Serikat (AS) yang melejit.

Fokus di pasar kini bergeser ke pertemuan tingkat menteri OPEC Plus yang akan datang, di mana analis memperkirakan kelompok tersebut akan memperpanjang pembatasan pasokan mengingat prospek permintaan yang masih meredup.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok 84 sen, atau 1,3 petsen, menjadi USD64,14 per barel. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, mengakhiri sesi merosot USD1,01 atau 1,6 persen, menjadi USD60,55 barel, demikian laporan Reuters, Selasa (30/3/2021) atau Rabu (31/3/2021) pagi WIB.

Kapal bergerak melalui Terusan Suez lagi sehari setelah tug boat mengapungkan kembali kapal kontainer Ever Given, yang memblokir jalur tersebut selama hampir seminggu.

“Antrean 422 kapal bisa dituntaskan dalam tiga setengah hari,” kata chairman kanal tersebut.

“Kenaikan harga yang terakumulasi selama blokade Suez, sesuai ekspektasi, hanya berumur pendek dan sekarang sedang terhapus dengan lalu lintas kembali normal secara bertahap,” kata analis Rystad Energy, Louise Dickson.

BACA JUGA   Gak Main-main! Pertamina Siapkan 30 UMKM Lokal Jadi Jagoan Ekspor Global

Dolar menguat terhadap mata uang utama dan naik ke level tertinggi satu tahun versus yen. Ini membebani harga minyak karena penguatan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli dalam mata uang lain.

Dengan kekhawatiran tentang kekurangan pasokan fisik yang mulai mereda, pasar akan mencermati pertemuan OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC +, di Wina, Kamis.

Arab Saudi bersiap-siap menerima perpanjangan pemotongan produksi hingga Juni dan memperpanjang pemotongan tambahannya sendiri di tengah gelombang terbaru penguncian virus corona, kata narasumber, Senin.

“Gejolak yang kita lihat pada harga berarti bahwa OPEC Plus kemungkinan akan perlu mengambil pendekatan yang hati-hati sekali lagi,” kata ING. “Kami berpandangan bahwa grup itu kemungkinan akan menahan tingkat output tidak berubah.”

JPMorgan yakin OPEC Plus sebagian besar akan melanjutkan pemotongan produksi hingga Mei dan Arab Saudi bakal memperpanjang pemangkasan sukarela dua bulan lagi hingga akhir Juni.

“Kami memperkirakan aliansi itu akan mulai menambah produksi dalam kenaikan 500.000 barel per hari (bph) mulai Juni dan berlangsung hingga Agustus,” katanya dalam catatan penelitian.

BACA JUGA   BBM Subsidi: Kisah yang Tidak Terungkapkan

Penguncian yang diperbarui dan masalah dengan vaksinasi dapat mencegah pemulihan permintaan minyak hingga 1 juta bph pada 2021, kata Rystad Energy.

Salah satu tantangan dalam membatasi pasokan global adalah ekspor di bawah radar oleh anggota OPEC Iran ke China, mengabaikan sanksi Amerika dan PBB terhadap Teheran, menurut pedagang dan analis.

China dapat menerima hingga 1 juta bph minyak mentah Iran bulan ini yang disahkan sebagai minyak mentah dari negara lain, katanya.

Persediaan minyak mentah dan bahan bakar Amerika mungkin meningkat minggu lalu, berdasarkan estimasi sejumlah analis yang disurvei Reuters menjelang rilis data industri dari American Petroleum Institute pada pukul 20.30 GMT. Data pemerintah dirilis Rabu pukul 14.30 GMT. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *