Logo SitusEnergi
Minyak Dunia Bergerak Positif, Menyusul Kabar Stok AS Yang Menipis Minyak Dunia Bergerak Positif, Menyusul Kabar Stok AS Yang Menipis
New York, Situsenergi.com Minyak dunia bergerak positif, menyusul kabar teejadinya cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS). Perdagangan memang terlalu fokus ke kabar itu,  ketimbang... Minyak Dunia Bergerak Positif, Menyusul Kabar Stok AS Yang Menipis

New York, Situsenergi.com

Minyak dunia bergerak positif, menyusul kabar teejadinya cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS). Perdagangan memang terlalu fokus ke kabar itu,  ketimbang berita soal lonjakan stok BBM seperti bensin dan solar yang menunjukkan permintaan energi musiman, yang juga masih lemah.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan global, ditutup menguat 42 sen, atau 0,7 persen, menjadi USD63,16 per barel. Brent juga bergerak dalam kisaran hampir USD2, mencapai sesi terendahnya USD61,60 dan tertinggi di USD63,50.

Sementara itu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) patokan Amerika Serikat, ditutup naik 10 sen, atau 0,2 persen, menjadi USD59,43 per barel, demikian dikutip dari laporan  Investing  dan  Reuters, Rabu (7/4/2021) atau Kamis (8/4/2021) pagi WIB.

WTI diperdagangkan dalam kisaran luas hampir USD2 per barel untuk hari itu, bergerak di antara level intraday  terendah USD58,12 dan tertinggi USD60,04.

Stok minyak mentah Amerika turun 3,5 juta barel pekan lalu, namun persediaan bensin melonjak 4 juta barel, kata Badan Informasi Energi, dibandingkan ekspektasi dalam jajak pendapat  Reuters  untuk penyusutan stok bensin 221.000 barel.

BACA JUGA   Bukan Cuma Wacana! Pertamina NRE Siap Produksi Bahan Bakar Ramah Lingkungan Bareng Prancis

“Jika kita tidak perlu membuat bensin, maka kita tidak perlu menggunakan lebih banyak minyak mentah,” kata Bob Yawger, Direktur Mizuho Securities.

Harga minyak mendapatkan dukungan dari indikasi Federal Reserve bahwa pembuat kebijakan secara universal optimistis dalam prospek ekonomi mereka secara keseluruhan.

Dana Moneter Internasional, Selasa, mengatakan pengeluaran publik yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memerangi Covid-19 akan mendorong pertumbuhan global menjadi 6 perseb tahun ini, tingkat yang tidak pernah dicapai sejak era 1970-an, yang juga membantu prospek permintaan bahan bakar, yang turut mendongkrak harga pula.

Namun, melonjaknya kasus Covid-19 di Amerika, yang menyumbang lebih dari setengah dari semua kematian terkait virus corona minggu lalu, membuat harga tidak bergerak lebih tinggi.

Pasar minyak mentah global juga bisa menghadapi peningkatan pasokan karena Iran dan kekuatan utama dunia mengambil langkah-langkah untuk menghidupkan kembali perjanjian yang membekukan pengembangan senjata nuklir Iran.

Teheran dan kekuatan dunia sepakat untuk membentuk kelompok kerja guna membahas kemungkinan menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang dapat menyebabkan Washington mencabut sanksi pada sektor energi Iran dan meningkatkan pasokan minyak.

BACA JUGA   Difabel Pertamina Tampil di World Expo Osaka, Unjuk Bakat Tari & Batik

“Iran adalah satu-satunya risiko kenaikan pasokan terbesar bagi pasar minyak,” kata Stephen Brennock, analis PVM.

Harga minyak merosot awal pekan ini setelah Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, setuju untuk secara bertahap mengurangi pemotongan output minyak mulai Mei. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *