


Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 21 sen atau 0,26% menjadi USD79,07 per barel pada pukul 09.46 WIB. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berkurang 23 sen atau 0,3% menjadi USD75,65 per barel, setelah menguat selama enam minggu terakhir.
Demikian mengutip laporan Reuters , di Tokyo, Senin (4/10/2021). Brent sendiri melonjak 1,5 persen pekan lalu, kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Pelemahan harga minyak itu terjadi menjelang pertemuan kebijakan pasokan OPEC Plus yang dapat memutuskan apakah reli harga baru-baru ini dapat dipertahankan ketika dunia mulai pulih dari pandemi Covid-19.
Harga minyak meningkat di tengah gangguan pasokan dan pulihnya permintaan global, mendorong Brent ke level tertinggi hampir tiga tahun di atas USD80 per barel, pekan lalu.
Selera risiko “didorong oleh tumbuhnya kepercayaan pada peningkatan kuat dalam pertumbuhan global…ketika investor fokus pada pertemuan OPEC Plus mendatang”, ANZ Research mengatakan dalam sebuah catatan.
OPEC Plus, kelompok yang terdiri dari Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, dijadwalkan bertemu hari ini. Kelompok ini menghadapi tekanan dari beberapa negara untuk memproduksi lebih banyak untuk membantu menurunkan harga karena permintaan pulih lebih cepat dari ekspektasi di beberapa bagian dunia.
OPEC Plus setuju pada Juli guna meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan hingga setidaknya April 2022, untuk menghapus 5,8 juta barel per hari dari pemotongan yang ada. Tetapi empat sumber OPEC Plus mengatakan produsen sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lebih dari yang disepakati.
Peningkatan paling awal akan terjadi pada November sejak pertemuan terakhir OPEC Plus telah memutuskan volume Oktober.
Reli harga minyak juga didorong kenaikan harga gas yang melonjak 300 persen dan diperdagangkan sekitar USD200 per barel, dalam terms yang sebanding, mendorong peralihan ke bahan bakar minyak dan produk minyak mentah lainnya untuk menghasilkan listrik dan kebutuhan industri lainnya. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.