Jakarta, Situsenergy.com
PT Elnusa Tbk menyatakan bahwa kinerja bisnis di kuartal I 2020 cukup positif meskipun ada PR (pekerjaan rumah) yang juga cukup berat. Tercatat pada periode tersebut pendapatan Elnusa naik sebesar 7,89 persen (yoy) menjadi Rp2,05 triliun. Namun di periode yang sama laba bersihnya terperosok 31,75 persen (yoy) menjadi Rp51,77 miliar.
Head of Corporate Communications Elnusa, Wahyu Irfan, ada tiga faktor yang menyebabkan penurunan laba bersih dalam kurun waktu tersebut. Di antaranya tren penurunan harga minyak global, pandemi Corona, dan pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
“Kami memiliki tiga segmen jasa yang saling menopang satu sama lain, sehingga mendukung capaian konsolidasi,” ujar Wahyu dalam keterangannya, Rabu (24/6).
Wahyu menambahkan bahwa untuk periode selanjutnya, Elnusa akan tetap fokus melakukan strategi diversifikasi portofolio jasa energi yang dimiliki. Dijelaskannya juga bahwa pihaknya akan melakukan perubahan target kinerja keuangan di tahun ini salah satunya akibat perubahan iklim investasi dan kinerja hulu migas akibat wabah corona.
“Ini (perubahan target) cukup jamak dilakukan oleh banyak perusahaan di tengah kondisi industri yang penuh tantangan,” ulasnya.
Lebih lanjut, Wahyu menambahkan bahwa Elnusa di kuartal I 2020 pendapatannya berasal dari pihak berelasi sebanyak Rp1,69 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian besar datang dari segmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar Rp 998,59 miliar. Di samping itu, Elnusa juga meraup pendapatan dari pihak ketiga sebanyak Rp 365,43 miliar di kuartal pertama.
“Mayoritas pendapatan pihak ketiga berasal dari segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar Rp232,95 miliar.
Untuk itu, Elnusa akan terus melakukan upaya penambahan kontrak-kontrak baru dari pihak ketiga. Apalagi, pihak ketiga berkontribusi 20 persen terhadap total pendapatan Elnusa di kuartal pertama silam,” pungkasnya. (DIN/rif)
Leave a comment