

Meski Ada Pandemi Corona, Laba Pertamina EP Naik Di Kurtal I 2020
ENERGI April 29, 2020 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergy.com
PT Pertamina EP (PEP), anak usaha PT Pertamina (Persero) pada kuartal I 2020 mampu membukukan laba sebesar USD169 juta. Capaian ini naik meskipun di tengah ancaman wabah corona jika dibandingkan perolehan laba periode yang sama tahun 2019 sebesar USD167 juta.
Nanang Abdul Manaf, Direktur Utama PT Pertamina EP, mengatakan laba yang diperoleh perseroan ditopang oleh pendapatan yang mencapai USD640 juta atau turun tipis dari periode kuartal I 2019 sebesar USD693 juta. Pendapatan PEP terkoreksi akibat turunnya rata-rata harga minyak dan gas pada kuartal I 2020. Harga minyak tercatat anjlok dibanding rata-rata harga minyak periode yang sama 2019 yang masih di atas USD60-an per barel.
“Rata-rata harga minyak pada kuartal I tahun ini sebesar USD50,66 per barel dan gas sebesar USD6,01 per MMBTU,” ujar Nanang Abdul Manaf dalam keterangannya, Rabu (29/4).
Nanang menambahkan dari sisi operasional, kinerja produksi minyak dan gas Pertamina EP (PEP) sepanjang Januari-Maret 2020 sebesar 247 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD). Produksi minyak tercatat 81.351 BOPD dan produksi gas sebesar 957 MMSCFD.
Dijelaskannya bahaa kontributor utama produksi minyak PEP berasal dari PEP Asset 5 yang mencapai 18.700 BOPD atau 23 persen dari total produksi. Sedangkan PEP Asset 2 dengan produksi sebesar 17.300 BOPD atau 21 persen dari total produksi minyak PEP.
Untuk gas, PEP Asset 2 tercatat sebagai kontributor terbesar dengan produksi 371,6 MMSCFD atau 39 persen dari total produksi. Sedangkan PEP Asset 3 dengan produksi sebesar 268,7 MMSCFD atau 28 persen dari total produksi gas PEP.
Menurut Nanang, seiring penurunan harga minyak yang signifikan, PEP telah membuat prioritas program kerja agar lebih efisien dan optimal. Untuk itu, PEP memanfaatkan aset yang ada dan berupaya melakukan substitusi.
“Kami juga melakukan pembicaraan ulang untuk kontrak jangka panjang dan kontrak yang belum dimulai agar memperoleh nilai penghematan,” kata Nanang.
Selain itu, PEP melakukan survei pasar dan memaksimalkan informasi harga terkini sebagai referensi tambahan saat negosiasi agar mendapatkan harga terbaik. Program kerja yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasi dan produksi migas juga akan ditunda. Selain itu, PEP juga mengupayakan secara maksimal penggunaan mata uang rupiah dalam bertransaksi.
“Kami juga menyiapkan rencana-rencana skenario mengenai business continuity dalam mencapai target rencana kerja 2020,” kata Nanang. (DIN)
No comments so far.
Be first to leave comment below.