Home ENERGI Menteri ESDM Optimis RI Bisa Beri Kontribusi Wujudkan NZE 2060
ENERGI

Menteri ESDM Optimis RI Bisa Beri Kontribusi Wujudkan NZE 2060

Share
Soal Penyelidikan KPPU Terkait Proyek Pipa Cisem Tahap II, Menteri ESDM: Silahkan Saja Kalau Mau Buktikan
Share

Jakarta, situsenergi.com

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia optimistis bahwa Indonesia bisa memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan nol emisi karbon (net zero emissions/NZE) secara global. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk memaksimalkan pemanfaatan energi hijau, dengan sumber daya energi terbarukan yang melimpah.

Hal ini disampaikan Bahlil di Jakarta, Jumat (20/9). “Kita memiliki kemampuan luar biasa terhadap sumber daya alam. Energi terbarukan kita cukup melimpah,” kata Bahlil.

Menurut dia, saat ini transisi dan penggunaan energi terbarukan bukan sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan yang mesti dilakukan oleh seluruh negara.

Untuk itu, Indonesia harus mengambil peran strategis dengan mengedepankan pelestarian alam dan optimalisasi energi bersih.

“Hari ini, dunia berbicara tentang green energy dan green industry yang berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang. Jadi saya pikir kita tidak memiliki pilihan lain, dan ke depan pembangunan yang berorientasi pada lingkungan harus menjadi bagian penting,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Bahlil, tren penggunaan energi ramah lingkungan telah merambah ke sektor perbankan, itu karena di Eropa, penyedia jasa keuangan kini mensyaratkan adanya rekomendasi dari lembaga lingkungan untuk memberikan pembiayaan.

“Di Eropa dan beberapa negara lainnya, perbankan hanya akan memberikan kredit jika ada rekomendasi dari lembaga-lembaga pemerhati lingkungan,” tukasnya.

Indonesia memiliki potensi pengembangan bauran EBT mencapai 3.687 gigawatt, potensi ini terdiri atas pengembangan tenaga air (hidro) sebesar 95 gigawatt, tenaga surya 3.294 gigawatt, bioenergi 57 gigawatt, panas bumi (geotermal) 23 gigawatt, energi bayu atau angin 155 gigawatt, serta potensi elektrifikasi dari laut mencapai 63 gigawatt.

Selain itu, pemerintah telah menetapkan target pengurangan gas rumah kaca (GRK) sesuai Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC) yakni sebanyak 912 juta ton CO2 pada 2030.(Ert/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Elnusa Perkenalkan Maket Brick Vibroseis Pertama di Indonesia

Jakarta, Situsenergi.com PT Elnusa Tbk, bagian dari Pertamina Hulu Energi (PHE) Group,...

Sorgum, Pellet, dan Bioetanol:Catatan di Tepi Ladang yang Tak Pernah Masuk Rencana Pembangunan

Oleh : Andi N Sommeng Di sebuah desa yang namanya terlalu sederhana...

PLN EPI Gandeng Kemenkop, Ekosistem Biomassa Nasional Siap Tancap Gas

Jakarta, Situsenergi.com PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) kembali tancap gas dalam...

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...