Logo SitusEnergi
Menteri ESDM Anugerahkan Penghargaan untuk Tim ESDM Siaga Bencana Sulteng Menteri ESDM Anugerahkan Penghargaan untuk Tim ESDM Siaga Bencana Sulteng
Jakarta, Situsenergy.com Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, pada Senin (17/12) di Jakarta menyerahkan penghargaan kepada 116... Menteri ESDM Anugerahkan Penghargaan untuk Tim ESDM Siaga Bencana Sulteng

Jakarta, Situsenergy.com

Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, pada Senin (17/12) di Jakarta menyerahkan penghargaan kepada 116 perusahaan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ESDM Siaga Bencana yang diterjunkan pasca gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Provinsi Sulawesi Tengah (28/9).

Menyikapi terjadinya bencana alam yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah tersebut, Menteri ESDM memerintahkan agar Tim Emergency Response Team (ERT) terbaik untuk melakukan kegiatan penyelamatan, pelayanan medis, penyaluran logistik, pengeboran sumur air bersih, dan pemulihan infastruktur, yang diterjunkan 1 Oktober hingga 30 November 2018.

Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Satry Nugraha melaporkan, tim ESDM Siaga Bencana ini merupakan gabungan ERT yang berasal dari 65 perusahaan yang dikoordinasikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Sebanyak 65 tim diturunkan,  45 unit alat berat diterjunkan terdiri dari excavator, dozer, low boy, rock breaker, dump truck, crane, tower lamp, fuel truck, dan water. Tim ERT yang hadir dengan total sejumlah 855 orang, terdiri dari rescue, operator, support, dokter, perawat, bidan, apoteker, dan psikolog.

BACA JUGA   Bangga! Tim Medco E&P Tembus Top 10 Dunia di AI Hackathon GOTECH 2025

Dalam rangka memudahkan koordinasi antar tim dan mobilisasi alat-alat berat, maka ditetapkan Posko Utama Tim ESDM Siaga Bencana di depan Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Jl. Prof. Mohammad Yamin, Desa Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan.

Adapun hasil kegiatan KESDM siaga bencana, yaitu adanya kegiatan Penyelamatan dan Evakuasi Korban

Dalam kegiatan ini Tim ESDM Siaga Bencana berhasil menyelamatkan 1 korban dalam kondisi hidup di reruntuhan Hotel Roa-Roa, dimana posisi korban dalam keadaan terjepit reruntuhan. Tim ESDM Siaga Bencana telah melakukan evakuasi dengan total jenazah yang dievakuasi sebanyak 220 jenazah.

Kegiatan lain adala memberi pelayanan medis. Penanganan kesehatan dan pelayanan medis telah dilakukan di 33 lokasi yang berkoordinasi langsung dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Penanganan kesehatan atau pelayanan medis telah dilakukan terhadap 13.126 orang.

Kegiatan lainnya adalah Survey Geolog. Penanganan air bersih juga dilakukan Tim ESDM Siaga Bencana dengan membuat sumur bor sebanyak 40 lokasi. Tim ESDM Siaga Bencana juga melakukan survei geologi untuk pembuatan Peta Zonasi Rawan Bencana yang akan menjadi dasar untuk pelaksanaan Rehab Rekon wilayah Palu.

BACA JUGA   Bahlil Lantik Dua Jenderal Penegak Hukum ESDM, Siap Basmi Pelanggaran Tambang!

Survei tersebut meliputi survei kegempaan mikrozonasi, survei struktur geologi dan Sesar Palu, pengukuran Ground Penetration Radar (GPR), survei likuifaksi dan gerakan tanah. Peta ini dimaksudkan untuk dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan dan mitigasi bencana, khususnya untuk daerah Palu – Donggala Barat.

Disamping itu juga memberikan bantuan logistik. Sebanyak 51 perusahaan dan perorangan sebanyak 862 orang telah memberikan kontribusi bantuan logistik, berupa kebutuhan hidup sementara di pengungsian, obat-obatan, tenda untuk kebutuhan sekolah, alat pengelolaan air bersih bagi 22.524 warga, dan lain-lain yang kami salurkan melalui koordinasi dengan BNPB dan Korem 132 Tadulako.

Tim KESDM Siaga Bencana juga dengan cepat ikut membantu melakukan kegiatan pemulihan infrastruktur. Kegiatan ini diprioritaskan pada pembersihan, pembukaan akses jalan, perobohan gedung, dan lain-lain untuk fasilitas umum dengan menyediakan alat berat, operator dan tim rescue. Pemulihan tersebut dilakukan di daerah Petobo seluas 40 ha.

Meskipun status keadaan darurat dihentikan pada tanggal 26 Oktober 2018, Tim KESDM Siaga Bencana tetap berkontribusi pada masa transisi menuju pemulihan dengan melakukan kegiatan pemulihan di Balaroa seluas 90 ha, dengan menurunkan 15 unit alat berat dan 20 orang operator. (Fyan)

BACA JUGA   Panas Bumi RI Baru Digarap 12%, API: Sudah Saatnya Move On!

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *