


Jakarta, Situsenergy.com
Sejumlah capaian positif PT Medco Energi Internasional Tbk pada semester I 2019 menjadi catatan sejarah baru. Emiten berkode saham MEDC ini telah menyelesaikan pembelian dan penghapusan pencatatan saham Ophir Energy plc. Proses integrasi Ophir berjalan sesuai dengan rencana, berfokus pada sistem, organisasi dan penyelarasan proses guna mewujudkan sinergi yang diharapkan.
Roberto Lorato selaku CEO MEDC mengatakan hasil kinerja Ophir telah dikonsolidasikan sejak 1 Juni 2019. Sementara itu pada periode yang sama, MEDC menghasilkan laba kotor sebesar USD347 juta. Sedangkan EBITDA sebesar USD343 juta dengan marjin 55 persen. EBITDA pro forma Ophir sendiri sebesar USD450 juta atau lebih tinggi 50 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara capaian pada segmen minyak, gas dan ketenagalistrikan menghasilkan Laba bersih sebesar USD136 juta. Untuk laba ersih konsolidasi mencapai USD28 juta dengan pro forma Ophir sebesar USD41 juta. Dari sisi likuiditas, MEDC tetap kuat dengan kas mencapai USD838 juta. Arus kas dari aktivitas operasi sebesar USD265 juta dan belanja modal mencapai USD63 juta. Arus Kas dari aktivitas operasi pro forma Ophir dan belanja modal masing-masing adalah USD308 juta dan USD101 juta.
“Saya senang melaporkan hasil kinerja semester pertama atas produksi yang lebih tinggi dan EBITDA yang kuat. Hasil ini termasuk kinerja Ophir pada bulan pertama dibawah kendali MedcoEnergi,” kata Roberto dalam keterangannya, Sabtu (3/8).
Ikhtisar Keuangan
Sementara itu terkait pinjaman Ophir pada periode tersebut sebesar USD355 juta dan sudah dibayar pada bulan Juni dan dilanjuti dengan pembayaran sebesar USD105 juta pada awal Juli. Hingga akhir Juni, rasio Utang Bersih terhadap EBITDA adalah sebesar 3,9x (3,6x tanpa Medco Power), pro forma Ophir adalah 3,0x (2,7x tanpa Medco Power). Seluruh pinjaman pembayaran penuh (bullet payment) yang jatuh tempo pada tahun 2019 dan 2020 telah terjamin oleh dana yang ada dalam escrow account.
“Pengintegrasian aset-aset serta organisasi Ophir berlangsung lancar dan saat ini kami terus berupaya untuk meningkatkan kombinasi portofolio MedcoEnergi dan Ophir,” ulasnya.
Sementara itu, Hilmi Panigoro selaku Presiden Direktur MEDC menambahkan dari sisi kinerja operasi, tercatat produksi minyak dan gas sebesar 96 mboepd, 120 mboepd pro forma Ophir dengan biaya tunai per unit sebesar USD9,0 per boe. Sedangkan produksi dan nominasi dari pengembangan gas di Blok A, Aceh cukup stabil pada kisaran 52-53 BBtupd.
Selain itu pengembangan minyak di Bualuang, Thailand sedang berlangsung, dimana instalasi topside telah selesai dan pengeboran sesuai dengan rencana untuk produksi minyak pertama pada Q4 2019. Pada proyek pengembangan gas di Meliwis, Jawa Timur, telah mencapai progres sebesar 38 persen dengan produksi gas pertama sesuai rencana pada Q2 2020.
Dari sisi anak usaha, Medco Power menghasilkan penjualan daya sebesar 1.253 GWh dan menerbitkan obligasi syariah senilai Rp850 miliar untuk pembiayaan kembali dan pengembangan. Dan untuk progres pembangunan pembangkit listrik Riau telah mencapai 34 persen dengan perkiraan mulai beroperasi pada kuartal IV 2021.
“Saya senang melihat hasil kinerja operasional dan keuangan yang kuat. Pengintegrasian kegiatan operasi Ophir akan terus berlanjut dan menegaskan posisi Perseroan sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam terkemuka di Asia Tenggara,” pungkasnya. (DIN)
No comments so far.
Be first to leave comment below.