Logo SitusEnergi
Lonjakan Permintaan Bikin Harga Minyak Naik Tipis Lonjakan Permintaan Bikin Harga Minyak Naik Tipis
Jakarta, Situsenergi.com  Harga minyak bergerak lebih tinggi, Selasa, karena lonjakan permintaan seiring makin dekatnya driving season musim panas di belahan bumi utara dan pencabutan... Lonjakan Permintaan Bikin Harga Minyak Naik Tipis

Jakarta, Situsenergi.com 

Harga minyak bergerak lebih tinggi, Selasa, karena lonjakan permintaan seiring makin dekatnya driving season musim panas di belahan bumi utara dan pencabutan pembatasan (lovkdown) akibat virus corona yang dicampur dengan kekhawatiran bahwa kemungkinan kembalinya Iran ke pasar dan menyebabkan melimpahnya pasokan.

Setelah meroket lebih dari 5 persen dalam dua sesi sebelumnya, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 19 sen, atau 0,3 persen, menjadi USD68,65 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Selasa (25/5/2021) atau Rabu (26/5/2021) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 2 sen menjadi USD66,07 per barel. Itu adalah penutupan tertinggi bagi kedua benchmark tersebut dalam seminggu.

Dalam perdagangan pasca-setelmen, minyak mentah Brent mengurangi kenaikan sedikit dan WTI turun menjadi USD65,99 per barel setelah kelompok perdagangan American Petroleum Institute merilis perkiraan persediaan mingguan.

Stok minyak mentah dan bahan bakar Amerika turun pekan lalu, menurut dua sumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute, Selasa. Stok minyak mentah turun 439.000 barel dalam pekan yang berakhir hingga 21 Mei, data menunjukkan, menurut sumber itu.

BACA JUGA   Geger di GIIAS 2025! Booth Pertamina Paling Seru, Bisa Balapan hingga Menang Tiket MotoGP Mandalika!

Selama sesi tersebut, harga minyak mentah didukung oleh kejatuhan dolar AS ke level terendah 19 minggu versus sekeranjang mata uang, karena kekhawatiran inflasi mereda. Depresiasi dolar membuat harga komoditas, seperti minyak, menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Pergerakan harga minyak yang relatif kecil itu terjadi karena pasar menunggu arah dari laporan mingguan persediaan minyak Amerika yang diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah turun 1,1 juta barel pekan lalu.

“Harga minyak tetap pada level yang tinggi karena musim yang tinggi untuk permintaan minyak mendekat serta akibat dicabut di sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat,” kata Louise Dickson, analis Rystad Energy.

Beberapa bagian Eropa dan Amerika Serikat mencatat lebih sedikit infeksi dan kematian Covid-19, mendorong pemerintah untuk melonggarkan pembatasan. Namun, di daerah seperti India–importir minyak terbesar ketiga di dunia–tingkat infeksi tetap tinggi.

Negosiasi tidak langsung antara Amerika Serikat dan Iran akan dilanjutkan di Wina pekan ini. Pembicaraan menggeliat kembali setelah Teheran dan badan nuklir PBB memperpanjang perjanjian pemantauan tentang program atom negara Timur Tengah itu.

BACA JUGA   Sidak Bareng Gubernur Jatim, Pertamina All Out Amankan BBM Jember di Tengah Krisis Jalur Gumitir!

Analis mengatakan Iran dapat menyediakan sekitar 1 juta hingga 2 juta barel per hari (bph) dalam pasokan minyak tambahan jika kesepakatan tercapai dan sanksi dicabut.

“Harga minyak mentah dalam pola wait-and-see sampai putaran kelima negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran selesai,” kata Edward Moya, analis OANDA, mencatat, “pedagang energi perlu mengetahui seberapa banyak minyak mentah Iran akan memasuki pasar.”

Setiap peningkatan pasokan dari Iran akan berada di atas barel ekstra yang sudah diprediksi dari Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, yang berencana untuk mengembalikan sekitar 2 juta bph produksi pada Juli.

“Barel ekstra yang menghantam pasar internasional menjadi tekanan bagi Brent, dengan (ETF) US Oil Fund melaporkan arus masuk USD104 juta pada sesi Senin, tingkat terbesar sejak Agustus, berfungsi sebagai penarik bagi WTI,” kata Bob Yawger, Direktur Mizuho di New York. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *