Logo SitusEnergi
“Lockdown” Akibat Covid di Asia Buat Minyak Dunia Tertekan “Lockdown” Akibat Covid di Asia Buat Minyak Dunia Tertekan
Tokyo, Situsenergi.com Harga minyak bergerak lebih rendah, Senin, paska pulihnya jaringan pipa utama Amerika yang meredakan kekhawatiran seputar pasokan, meski pembatasan (Lockdown) baru di... “Lockdown” Akibat Covid di Asia Buat Minyak Dunia Tertekan

Tokyo, Situsenergi.com

Harga minyak bergerak lebih rendah, Senin, paska pulihnya jaringan pipa utama Amerika yang meredakan kekhawatiran seputar pasokan, meski pembatasan (Lockdown) baru di Asia yang dipicu lonjakan kasus Covid-19 membebani sentimen.

Kekurangan pasokan bensin yang menghantam Pantai Timur Amerika perlahan-lahan mulai berkurang pada Minggu, dengan 1.000 lebih stasiun menerima pasokan saat sistem Colonial Pipeline pulih kembali dari serangan siber yang melumpuhkan.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 21 sen, atau 0,3 persen menjadi USD68,50 per barel pada pukul 13.39 WIB, demikian laporan Reuters, di Tokyo, Senin (17/5/2021).

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), berkurang 9 sen, atau 0,1 persen menjadi USD65,28 per barel. Keduanya berada di teritori positif di awal sesi Asia.

Kedua kontrak itu melonjak hampir 2,5 persen pada ses Jumat dan berhasil membukukan keuntungan kecilpekan lalu, menandai kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

“Pasar tidak memiliki arah yang jelas hari ini meski gelombang baru pembatasan untuk mengekang pandemi di Asia membebani mood pasar,” kata Satoru Yoshida, analis Rakuten Securities.

BACA JUGA   PDSI Genjot 5 Inovasi untuk Efisiensi & Keberlanjutan Pengeboran Migas

Investor tetap berhati-hati di tengah kekhawatiran bahwa varian virus corona yang sangat mudah menular yang pertama kali terdeteksi di India menyebar ke negara lain.

Beberapa negara bagian India, Minggu, mengatakan akan memperpanjang penguncian Covid-19 untuk membantu mengatasi pandemi, yang menewaskan lebih dari 270.000 orang di negara itu.

Minggu, Singapura memperingatkan bahwa varian virus corona yang baru memengaruhi lebih banyak anak, ketika negara itu bersiap untuk menutup sebagian besar sekolah mulai pekan ini, sementara Jepang mengumumkan keadaan darurat di tiga prefektur lagi yang dihantam pandemi.

Data ritel yang mengecewakan dari China juga menambah tekanan, kata Yoshida. Penjualan ritel China secara signifikan meleset dari ekspektasi ketika sejumlah pejabat memperingatkan masalah baru yang mempengaruhi pemulihan di ekonomi terbesar kedua dunia itu.

Data terkini menunjukkan throughput minyak China melonjak 7,5 persen pada April dari periode yang sama setahun lalu, tetapi tetap berada di level tertinggi yang terlihat pada kuartal keempat 2020.
“Dengan meningkatnya kekhawatiran atas penyebaran pandemi di Asia, harga Brent diperkirakan tetap dalam kisaran perdagangan pekan ini, dengan level support diperkirakan sekitar USD63 per barel,” kata Kazuhiko Saito, analis Fujitomi Co.

BACA JUGA   Pertamina Siapkan Talenta Muda Hadapi Era Energi Baru Lewat PGTC 2025

Sementara itu, perusahaan energi Amerika menambahkan rig minyak dan gas untuk pekan ketiga berturut-turut karena harga minyak mentah yang lebih tinggi mendorong sejumlah perusahaan untuk kembali ke area pengeboran, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes Co, Jumat.

Di Timur Tengah, Israel dan kelompok militan Hamas yang berkuasa di Gaza menghadapi desakan internasional untuk gencatan senjata dalam peperangan yang memasuki minggu kedua, Senin, tanpa akhir yang terlihat.

“Selama pertempuran tersebut tidak meluas ke negara-negara penghasil minyak di kawasan ini, dampaknya akan terbatas pada pasar minyak,” kata Saito. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *