Home ENERGI Laporan SKK Migas, Lifting Migas Hingga September Capai 1,8 Bopd
ENERGI

Laporan SKK Migas, Lifting Migas Hingga September Capai 1,8 Bopd

Share
Share

Jakarta, SitusEnergy.com

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) melaporkan, hingga September 2019, realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) sudah mencapai 1,8 juta Noor atau 89 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2 juta barel setara minyak per hari/barrel oil equivalent per day (boepd).

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto merinci, dari jumlah 1,8 juta bopd tersebut, lifting minyak mencapai 745 ribu bopd dan lifting gas 1,05 juta boepd. Sebesar 84 persen total lifting hulu migas merupakan kontribusi dari sepuluh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) utama dan16 persen didukung 80 KKKS lainnya.

“Lifting yang belum mencapai target juga berdampak pada realisasi penerimaan negara yang hingga September 2019 mencapai USD 10,99 miliar. Hal ini (penerimaan negara) juga dipengaruhi ICP (Indonesia Crude Price) yang sebesar 60-an dolar per barel. Ini cukup jauh di bawah target asumsi makro APBN yaitu US$ 70,” ujar Dwi dalam paparannya di Jakarta, Kamis (24/10).

Sementara itu, realisasi investasi hulu migas hingga bulan September 2019, dilaporkan Dwi sebesar USD 8,4 miliar atau meningkat 11 persen dibandingkan investasi di kuartal tiga tahun 2018 sebesar USD 7,6 miliar. Ia optimistis investasi hulu migas ke depan akan terus meningkat karena hingga tahun 2027 terdapat 42 proyek utama dengan total investasi USD 43,3 miliar dan proyeksi pendapatan kotor (gross revenue) sebesar USD 20 miliar.

“Total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1 juta boepd yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu bopd dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari,” jelasnya.

Peningkatan kapasitas nasional yang dilakukan hulu migas bukan hanya dengan mendukung kebutuhan energi, namun juga dengan melakukan efisiensi biaya dan efek berganda (multiplier effect) yang mendukung perekonomian daerah dan nasional. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN di industri hulu migas hingga awal Oktober 2019, dilaporkan Dwi telah mencapai angka 55 persen dari target 50 persen di tahun 2019.

“SKK Migas terus mengedepankan efisiensi di industri hulu migas, baik dengan kolaborasi kerja sama strategis dengan Pertamina dan Garuda Indonesia, maupun dengan pecepatan proses tender,” ucap Dwi.

Nilai efisiensi dari nota kesepahaman tentang penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan PT. Pertamina (Persero) mencapai Rp 294 miliar, sedangkan dengan PT. Garuda Indonesia mencapai Rp 33 miliar. (SNU/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Elnusa Perkuat Produksi Migas Nasional Lewat Teknologi Coiled Tubing

Jakarta, Situsenergi.com PT Elnusa Tbk terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung peningkatan...

Waskita Karya Infrastruktur Lepas Saham di Waskita Sangir Energi Rp179,9 Miliar

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) resmi melepas kepemilikan sahamnya di...

ESDM Bekukan 190 Izin Tambang, ESG Jadi Syarat Mutlak di Industri Minerba

Jakarta, situsenergi.com Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin mendapat perhatian...

Astra Perkuat Transisi Energi, Targetkan 50 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Jakarta, Situsenergi.com Astra melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN), yang bergerak di...