

Lahir dari Aktivitas Migas, Kota Balikpapan Beri Efek Ganda bagi Perekonomian RI
MIGAS June 23, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Keberadaan industri minyak dan gas bumi di Balikpapan, Kalimantan Timur, memberikan efek berganda bagi perekonomian Indonesia. Kota ini bisa menjadi inspirasi bagaimana sebuah kota dibangun dari aktivitas migas. Jika dirunut sejarahnya, Balikpapan berkembang sejak ditemukan ladang minyak pada abad ke-19.
Banyak fakta dan sejarah yang memperlihatkan kontribusi industri hulu migas dalam perkembangan sebuah wilayah dan peradaban. Dalam konteks nasional, industri hulu migas dan industri penunjangnya dituntut untuk terus menjadi lokomotif bagi kemajuan perekonomian nasional.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengungkapkan, cikal bakal berdirinya Kota Balikpapan saat ditemukannya sumur Mathilda yang merupakan bekas pengeboran minyak pertama di Kota Balikpapan, dan menjadi salah satu sumur minyak tertua di Indonesia.
Sumur minyak itu pertama kali dibor oleh perusahaan minyak milik Belanda pada 10 Februari 1897. Tanggal pengeboran Sumur Mathilda kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Balikpapan.
“Setelah sumur minyak ditemukan, perusahaan minyak kolonial Belanda tersebut membangun pemukiman dan berbagai fasilitas untuk menunjang aktivitas pekerjanya di kawasan perbukitan yang dikenal sebagai Bukit Dubs,” kata Erwin dalam keterangannya di Jakarta yang dikutip, Kamis (23/6/2022).
“Semua dibangun tertata, tanpa mengubah lanskap dan kontur tanahnya yang lantas menjadi cikal-bakal Kota Balikpapan,” lanjut
Erwin yang pada 20 Juni 2022 lalu bersama SKK Migas mengunjungi Sumur Minyak yang kini menjadi salah satu situs bersejarah di Balikpapan itu.
Menurut Erwin, ada banyak fakta dan sejarah yang memperlihatkan kontribusi industri hulu migas dalam perkembangan sebuah wilayah dan peradaban. Dalam konteks nasional, industri hulu migas dan industri penunjangnya dituntut untuk terus menjadi lokomotif bagi kemajuan perekonomian nasional.

Menurut Erwin, perkembangan Balikpapan sejauh ini tak terlepas dari aktivitas minyak dan gas bumi beserta industri penunjang. Hal itu bisa dilihat dari tumbuhnya sektor-sektor lain di sana, seperti perhotelan, pariwisata, kuliner, transportasi dan logistik, serta berbagai turunannya.
“Bahkan bisa dibilang bahwa industri hulu migas juga berperan membangun kultur masyarakat Balikpapan,” ucap Erwin.
Sebagai kota minyak, Balikpapan juga memberikan andil dalam pertumbuhan dan perkembangan operator migas dalam negeri, salah satunya Medco yang didirikan oleh Arifin Panigoro pada era 80-an.
Perkembangan Medco Energi sebagai perusahaan operator eksplorasi dan produksi migas tak lepas dari adanya peluang di industri hulu migas Balikpapan.
Menurut Vice President Supply Chain Medco Energi Internasional Kenneth Gunawan, awal perusahaannya bergerak dalam usaha penyewaan rig yang bernama Meta Epsi Drilling Company.
Dua tahun pertama, Medco mengerjakan proyek dengan nilai kecil. Pada 1982, perusahaan ini mendapat kontrak pertama dengan nilai besar untuk ukuran perusahaan lokal kala itu.
“Tahun 1982, Medco mendapatkan kontrak pekerjaan besar dari Badak NGL yang beroperasi di Bontang, Kalimantan Timur. Itu adalah lapangan gas alam cair (LNG) pertama yang dioperasikan di Indonesia. Ini menjadi lompatan besar bagi Medco Energi,” kata Kenneth.
Dari sini, Medco kemudian banyak mendapatkan kontrak bernilai besar dari operator migas ternama seperti Total, Arco dan Pertamina. Tahun 1992, Medco berkembang menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi migas.
“Kami mengakuisisi kontrak eksplorasi dan produksi Tesoro Indonesia Petroleum Company di Kalimantan Timur. Kami mulai beroperasi di Lapangan Semboja, Tarakan, dan Sanga-sanga,” tukasnya.
Pada tahun 2008, Medco meninggalkan bisnis penyewaan rig, dan fokus sebagai perusahaan eksplorasi dan produksi migas.
“Medco sebagai perusahaan dalam negeri banyak mengambil peluang dan manfaat dari Balikpapan sebagai kota minyak. Dari sinilah kami terus melebarkan sayap sampai memiliki wilayah operasi di banyak negara,” tutup Kenneth.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.