

Laba Bersih Meningkat, Setoran Dividen Pertamina Negara Juga Naik
ENERGI June 19, 2020 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergy.com
Kinerja PT Pertamina (Persero) sepanjang tahun 2019 mencatatkan kinerja yang baik. Tercatat perseroan berhasil memperolehan laba bersih sebesarUSD 2,53 miliar atau setara Rp35,8 triliun.
Fajriyah Usman, VP Corporate Communication Pertamina, mengatakan perseroan juga memutuskan untuk memberikan setoran dividen tunai ke negara sebesar Rp8,5 triliun. Dividen ini meningkat 7 persen dibandingkan setoran dividen tahun lalu yang sebesar Rp7,95 triliun.
“Dengan dinamika dan tantangan bisnis selama 2019, kami bersyukur Pertamina dapat menorehkan berbagai pencapaian dan mempertahankan laba bersih stabil, sama dengan tahun sebelumnya,”ujar Fajriyah dalam keterangannya, Jumat (19/6).
Lebih lanjut, Fajriyah menambahkan bahwa pendapatan usaha Pertamina tahun 2019 sebesar USD54,58 miliar dengan aset USD67,08 miliar. Kinerja yang positif ini dipengaruhi oleh kinerja sektor migas seperti nilai ICP yang masih cukup tinggi di level USD62 per barel dan kurs yang cenderung menguat di kisaran Rp 14.146. Selain itu juga dipengaruhi oleh sejumlah pencapaian penting yang didukung oleh peningkatan kinerja operasi dan efisiensi dari berbagai inisiatif dan langkah terobosan yang dilakukan untuk mewujudkan pencapaian visi perusahaan menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.
Berdasarkan data pada Laporan Tahunan 2019, Pertamina konsisten untuk terus mewujudkan ketahanan energi nasional, dimulai dari survey seismik yang masif untuk menemukan cadangan migas baru yang diharapkan sebagai giant discovery bagi Indonesia. Selanjutnya, meskipun tanpa major akuisisi, Pertamina mampu mempertahankan produksi migasnya pada tahun 2019 melalui kegiatan operasional yang intensif yaitu pengeboran 322 sumur pengembangan, 14 sumur eksplorasi dan melakukan 751 kegiatan workover, serta 13.683 well services.
“Saat ini, Pertamina telah memiliki lapangan migas yang yang tersebar di 13 negara di benua Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa. Dari lapangan tersebut, kami berharap dapat mendukung aspirasi Pemerintah mencapai 1 juta BOPD dan 4 ribu MMSCFD di tahun 2024,” sambung Fajriyah.
Selain itu, untuk mendukung ketahanan ekonomi negara, pada tahun 2019, menurut Fariyah, Pertamina juga mencatat capaian penting dengan adanya penurunan nilai impor crude sebesar 35 persen dan produk sebesar 11 persen. Langkah ini dapat menghemat devisa sebesar USD7,3 miliar atau Rp109 triliun.
Sejak awal tahun 2019, Pertamina juga telah menyetop impor solar dan avtur pada Februari dan Maret. Bahkan, saat ini Pertamina mencatat volume penjualan Avtur di pasar luar negeri yang terus meningkat mencapai 754 ribu KL dan melayani airline domestik dan international di 40 bandara dari 20 negara.
“Untuk menekan impor migas, Pertamina juga terus melanjutkan komitmen implementasi B30 lebih cepat pada November 2019, yang target pada Januari 2020,” imbuh Fajriyah. (DIN/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.