Jakarta, Situsenergi.com
Selama enam bulan pertama tahun ini, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mampu membukukan laba bersih mencapai USD202 juta atau mengalami lonjakan hingga 490,99 persen dibanding periode yang sama di 2021 senilai USD34,18 juta.
Berdasarkan laporan keuangan ADMR, Senin (29/8), lonjakan laba bersih tersebut ditopang kenaikan pendapatan usaha perseroan di Semester I-2022 yang sebesar USD435,66 juta atau bertumbuh 165,4 persen (year-on-year). Seiring dengan kenaikan pendapatan, jumlah beban pokok pendapatan ADMR di paruh pertama tahun ini meningkat menjadi USD148,24 juta dari USD102,37 juta di paruh pertama 2021.
“Sehingga, laba bruto pada Semester I-2022 menjadi USD287,42 juta atau meningkat 365,23 persen (y-o-y),” demikian ditulis dalam laporan keuangan perseroan.
Sementara itu, laba usaha ADMR di Semester I-2022 tercatat sebesar USD272,72 juta atau jauh lebih tinggi dibanding Semester I-2021 yang senilai USD50,67 juta. Adapun jumlah laba periode berjalan di paruh pertama tahun ini tercatat sebesar USD204,11 juta atau melambung 491,11 persen (y-o-y).
Namun, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2022 sebesar USD202 juta atau melonjak hingga 490,99 persen (y-o-y). Sedangkan, laba per saham dasar ADMR hingga akhir Semester I-2022 tercatat senilai USD0,0049 per lembar atau meningkat dibanding periode yang sama di 2021 senilai USD0,0047 per lembar.
Sampai akhir Semester I-2022, ADMR tercatat mampu menekan jumlah liabilitas menjadi USD731,46 juta dari USD760,26 juta pada akhir Desember 2021. Sedangkan, total ekuitas per 30 Juni 2022 sebesar USD408,19 juta atau mengalami kenaikan dibanding per 31 Desember 2021 yang hanya senilai USD205,44 juta.(DIN/SL)
Leave a comment