Kurtubi: Pembangkit Minim, Saatnya Bangun PLTN
ENERGI September 27, 2017 Editor SitusEnergi 0
Jakarta, Situsenergy.com
Anggota Komisi VII DPR RI, Dr.Kurtubi menilai, total pembangkit listrik yang dimiliki Indonesia saat yang baru mencapai 65.000 MW, sangat tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang saat mencapai sekitar 250 juta jiwa.
“Jika dibandingkan China maka akan sangat jauh kekurangan kita. China dengan jumlah penduduk saat ini 5 kali jumlah penduduk Indonesia, punya pembangkit listrik 1.600.000 MW atau sekitar 28 x total pembangkit kita,” kata Kurtubi dalam keterngannya kepada wartawan di Jakarta,Rabu (27/9).
Menurut Kurtubi, akibat masih kurangnya pembangkit, sekitar 15% penduduk negeri ini belum tersambung listrik. “Kemampuan supply listrik kita rendah, konsumsi listrik perkapita kita juga rendah atau hanya 1/5-nya Malaysia dan ½-nya Vietnam,” tukasnya.
Hal itu kata dia, menyebabkan investasi rendah dan berujung pada banyaknya pemuda-pemudi Indonesia terpaksa mencari nafkah ke Malaysia dan negara-negara lainnya.
Ia menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi tidak pernah beranjak dari angka 5%. “Sejak kemerdekaan sampai saat ini tidak pernah tumbuh tinggi dan hanya berkisar di angka 5% saja. Padahal untuk mengejar ketertinggalan kita dan agar bisa menjadi negara maju, maka ekonomi harus tumbuh tinggi di atas 8%,” tukasnya.
Ketua DPP Nasdem ini menambahkan, untuk mengejar ketertinggalan ini maka salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) seperti yang pernah dicita-citakan Bung Karno sejak tahun 1950an lalu.
“Bung Karno dulu pernah becita-cita Indonesia punya PLTN. Namun hingga hari ini belum terwujud antara lain karena penolakan sebagian orang dan LSM yang menakut-nakuti, seolah-olah kalau kita bangun PLTN pasti akan meledak seperti PLTN Chernobyl di Ukraina di tahun 1980an atau akan bocor seperti PLTN Fukushima di Jepang beberap tahun yang lalu,” paparnya.
Padahal, lanjut dia, teknologi dan pengamanan PLTN terus berkembang. Saat ini beberapa negara penghasil migas seperti UAE misalnya sudah punya 1 unit PLTN dan sedang dibangun 2 unit lagi menyusul Saudi Arabia, Bangladesh dan lain-lain.
“Di seluruh dunia saat ini sekitar 60 PLTN sedang dibangun. Listrik dari PLTN juga bersih dan tidak menghasilkan debu, CO2, NOx maupun merkuri. Kita tidak boleh terus-terusan takut dengan teknologi,” tukasnya.
“Kita mestinya bisa memanfaatkan karunia Tuhan yamg memberikan kecerdasan otak manusia yang terus menerus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi PLTN,” demikian Kurtubi.(adi)
No comments so far.
Be first to leave comment below.