Home ENERGI TERBARUKAN Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, TSE Group Dukung Target Nationally Determined Contribution
ENERGI TERBARUKAN

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, TSE Group Dukung Target Nationally Determined Contribution

Share
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, TSE Group Dukung Target Nationally Determined Contribution
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Tunas Sawa Erma (TSE) Group berupaya mendukung target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 dengan upaya sendiri atau sebesar 41 persen dengan dukungan internasional.
 
Direktur TSE Group Luwy Leunufna mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mematuhi regulasi di Indonesia maupun standar pasar internasional.

“Sebagai pelaku usaha di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang beroperasi di Provinsi Papua Selatan dan Maluku Utara kami akan menempuh sejunlah langkah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Luwy dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (03/11).

Menurut Luwy, langkah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca antara lain dengan membangun pembangkit listrik tenaga biogas yang berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca dengan mencegah pelepasan gas metana ke atmosfer.

“Pembangkit listrik tenaga biogas merupakan solusi mengatasi jejak karbon perkebunan kelapa sawit dari gas metana yang dihasilkan dari limbah cair (POME). Selain itu, kita juga menggantikan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik dari tandan kosong dan cangkang sawit,” paparnya.

Lebih jauh ia menerangkan bahwa pupuk kimia merupakan sumber emisi terbesar kedua setelah limbah cair karena mengeluarkan nitrogen oksida selama proses produksi dan penggunaannya berdampak pada pemanasan global 300 kali lipat dari karbon dioksida.

“Saat ini TSE Group telah membeli fasilitas dan sedang melakukan penelitian untuk memproduksi biochar,” katanya seraya menjelaskan bahwa biochar adalah bentuk karbon yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama melalui proses pirolisis produk sampingan nabati yang diproduksi dalam jumlah besar di perkebunan kelapa sawit.

Sementara untuk menjaga keanekaragaman hayati di Papua, lanjut Luwy, TSE Group menjalankan program konservasi spesies endemik Papua, yakni kura-kura moncong babi dan burung cenderawasih lewat pembangunan pusat penelitian dan cagar alam.

“Kami telah menandatangani MoU (nota kesepahaman) dengan Institut Pertanian Bogor pada bulan Juli 2022 silam dan saat ini, TSE Group sedang membangun pusat penelitian untuk kura-kura moncong babi dan cagar alam burung cenderawasih,” pungkasnya.(Ert/SL)

Tag:

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Transisi Energi Global

Jakarta, situsenergi.com Indonesia menunjukkan keseriusannya menjadi pemain kunci dalam transisi energi global...

Elnusa Galakkan Konservasi Orangutan untuk Jaga Masa Depan Hutan

Jakarta, situsenergi.com Hutan tropis Kalimantan menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk...

Dharma Polimetal Resmikan PLTS 4.850 kWp, Tekan Emisi Ribuan Ton CO2!

Jakarta, Situsenergi.com Siapa sangka perusahaan komponen otomotif bisa jadi pionir energi bersih?...

Saham Melejit 30%! Investasi Pertamina NRE di Filipina Panen Untung Besar

Jakarta, Situsenergi.com Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali mencetak kinerja...