


Jakarta, situsenergi.com
PT Indika Energy Tbk mencatatkan laba bersih USD20,11 juta di kuartal I 2024. Raihan ini ambles 65,87 persen dibandingkan dengan capaian di kuartal I 2023 yang sebesar USD58,93 juta.
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa meski terjadi penurunan laba, di sepanjang kuartal I 2024 perseroan secara konsisten menjaga produktivitas, mengoptimalkan kegiatan operasional, dan mendukung ketahanan energi nasional.
Dijelaskan bahwa Indika Energy berkomitmen tinggi dalam menggarap diversifikasi usahanya. Oleh sebab itu perseroan mengalokasikan lebih 90 persen dari capex untuk mengembangkan bisnis non-batubara termasuk di sektor mineral, energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan nature-based solutions.
“Kami optimis bisnis non-batubara Indika Energy akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan kami,” tutur Arsjad Rasjid dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).
Dari sisi pendapatan di periode tersebut yaitu sebesar USD567,32 juta atau melorot dibandingkan dengan omzet di kuartal I 2023 yang mencapai USD906,83 juta. Di tengah penurunan tajam pada akun pendapatan tersebut, manajemen Indika mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 33,06 persen (year-on-year) menjadi USD473,77 juta.
“Dengan demikian, laba bruto perusahaan pertambangan batubara bara ini cuma USD93,56 juta atau terperosok 53,01 persen (y-o-y),” ulasnya.
Sementara itu, laba sebelum pajak yang dicatatkan Indika untuk periode berakhir 31 Maret 2024 hanya senilai USD41,02 juta atau anjlok 57,5 persen dibandingkan dengan laba sebelum pajak di periode yang sama 2023 sebesar USD96,52 juta.

Per 31 Maret 2024, jumlah ekuitas Indika tercatat USD1,39 miliar atau lebih tinggi 0,7 persen dibandingkan pada 31 Desember 2023 yang sebesar USD1,38 miliar. Sementara itu, total liabilitas hingga akhir kuartal I 2024 tercatat mencapai USD1,75 miliar atau membengkak 0,6 persen (year-to-date). (DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.