Home Uncategorized Krisis Energi Global Dorong Minyak Dekati Level Tertinggi Multi Years
Uncategorized

Krisis Energi Global Dorong Minyak Dekati Level Tertinggi Multi Years

Share
krisis energi global dorong minyak dekati level tertinggi multi years
Share

Jakarta, situsenergi.com

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 75 sen menjadi USD85,08 per barel, pada Selasa (19/10/2021) atau Rabu (20/10/2021) dini hari. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 52 sen menjadi USD82,96 per barel, demikian dikutip dari laporan Reuters di New York. 

Harga minyak melonjak dua bulan terakhir. Sejak awal September, Brent melesat sekitar 19 persen, sementara WTI melambung 21 persen.  

Penguatan harga minyak yang mendekati level tertinggi multi-tahun itu terjadi karena krisis pasokan energi yang berlanjut di seluruh dunia, sementara penurunan suhu di China menghidupkan kembali kekhawatiran tentang apakah konsumen energi terbesar dunia itu dapat memenuhi kebutuhan pemanas domestik.

“Keseimbangan permintaan-penawaran menunjukkan bahwa pasar mengalami defisit pasokan, mendorong penarikan persediaan cukup dalam, dan memicu kenaikan harga,” kata Louise Dickson, analis Rystad Energy.

“Pengetatan pasar ini diperkirakan meluas hingga sebagian besar tahun 2022, dan permintaan minyak mentah hanya akan dikejar pasokan minyak mentah pada kuartal keempat tahun depan.”

Dengan penurunan suhu saat musim dingin di belahan bumi utara semakin dekat dan permintaan pemanas meningkat, harga minyak, batu bara, serta gas alam kemungkinan akan tetap tinggi, kata para pedagang dan analis.
Cuaca yang lebih dingin sudah mulai mencengkram China, dengan perkiraan suhu mendekati titik beku untuk wilayah utara, menurut AccuWeather.com.

Kenaikan harga batu bara dan gas alam di Asia diperkirakan menyebabkan beberapa pengguna akhir beralih ke minyak yang lebih murah sebagai alternatif.

Namun, krisis listrik yang mengirim harga lebih tinggi juga menghambat pertumbuhan ekonomi China, yang jatuh ke level terendah dalam setahun, data resmi menunjukkan pada Senin.

Tingkat pemrosesan minyak mentah harian China juga turun bulan lalu, merosot ke level terendah sejak Mei 2020.
Di Brasil, BUMN minyak Petrobras menegaskan tidak akan dapat memenuhi “typical demand” dari distributor bahan bakar pada November yang telah melampaui kapasitas produksinya, meningkatkan kekhawatiran kekurangan pasokan di negara itu.

Di Amerika Serikat, stok minyak mentah naik sementara persediaan bensin dan produk penyulingan turun, pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute, Selasa.

Stok minyak mentah meningkat 3,3 juta barel untuk pekan yang berakhir hingga 15 Oktober. Persediaan bensin turun 3,5 juta barel dan stok sulingan menyusut 3 juta barel, data menunjukkan, menurut sumber itu. Adapun data pemerintah Amerika tentang persediaan minyak, baru akan dirilis Rabu waktu setempat. (SNU)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Official Safety Car MotoGP di Mandalika Gunakan Pertamax Turbo untuk Bahan Bakar

Mandalika, situsenergi.com Pertamina Grand Prix of Indonesia tengah digelar di Mandalika, Lombok....

23 Tahun Membangun Fondasi Ketenagalistrikan Indonesia, PLN Enjiniring Mantap Menuju World Class Engineering Champion 2030

Jakarta, situsenergi.com Memasuki usia ke-23 dengan mengusung tema “Empowering Future Engineering”, PLN...

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan BBM Aman hingga Pelosok Nusantara

Jakarta, situsenergi.com Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya menjaga ketersediaan bahan bakar minyak...

Harga BBM Malaysia Lebih Murah dari Indonesia? Eits, Jangan Buru-buru Ambil Kesimpulan, Cek Dulu Faktanya!

Jakarta, situsenergi.com Kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) di Malaysia dan Indonesia...