

Krakatau Steel Bakal Bangun PLTS Terapung Berkapasitas 16 MW
ENERGI TERBARUKAN April 6, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menjajaki bisnis baru yaitu pembangunan pembangkit listrik. Melalui anak usahanya, PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) proyek pembangunan pembangkit Listrik Tenaga Surya/ PLTS Terapung) ini menggandeng PT Akuo Energy Indonesia, yang merupakan bagian dari grup perusahaan renewable energy asal Prancis, Akuo Energy SAS.
Direktur Utama KRAS, Silmy Karim, menjelaskan bahwa inisiasi strategis ini diharapkan dapat menyediakan energi terbarukan yang ramah terhadap lingkungan, khususnya berkenaan dengan ketenagalistrikan. Menurutnya proyek ini ditaksir menelan biaya investasi sebesar USD14 juta.
“Kapasitas yang akan dihasilkan PLTS pada tahap awal adalah 16 MW dengan nilai penghematan biaya listrik sebesar Rp7,8 miliar per tahun. Proyek ini direncanakan dapat beroperasi secara komersial pada akhir 2022. Selanjutnya, PT KTI ditargetkan akan menambah kapasitasnya menjadi 40 MW,” jelas Silmy dalam keterketerangannya, Selasa (6/4/2021).
Proyek PLTS Terapung ini dibangun dengan memanfaatkan area permukaan waduk penampungan air PT KTI di Waduk Krenceng, Cilegon, Banten. Proyek yang bertujuan untuk menurunkan biaya pemakaian listrik dan berkontribusi bagi konservasi lingkungan ini memenuhi semua kebutuhan proyeknya dengan mengutamakan penggunaan local content yang sesuai TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri).
Melalui kerjasama ini, Silmy berharap dapat mendukung program pemerintah mewujudkan bauran energi nasional sebesar 23 persen khusus renewable energy di tahun 2025. Dengan begitu nantinya diharapkan dapat mengurangi emisi energi yang sangat besar terutama untuk wilayah kawasan industri.
“Kerja sama ini merupakan titik awal bagi pengembangan bisnis kami selanjutnya dengan Akuo Energy SAS dalam renewable energy. Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi Krakatau Steel Group yang sejalan dengan peningkatan daya saing Krakatau Steel dan kepedulian Krakatau Steel terhadap penurunan emisi gas buang,” tutup Silmy.
Direktur PT Akuo Energy Indonesia, Refi Kunaefi mengatakan bahwa proyek ini akan menjawab tantangan kebutuhan pasokan energi di masa mendatang yang akan bergantung pada renewable energy. Kerja sama dengan Krakatau Steel Group ini dapat ditingkatkan pada eksplorasi horizon bisnis yang lebih luas lagi terutama untuk pengembangan green steel industry yang sangat potensial untuk pangsa pasar di Eropa.
Akuo Energy SAS adalah perusahaan yang berfokus pada pembangunan renewable energy yang terkemuka di dunia. Akuo Energy SAS telah melakukan pengembangan renewable energy hingga 1.400 MW di 18 negara di antaranya di Amerika Serikat, Prancis, Polandia, Australia, Kroasia, Dubai, Turki, Uruguay, dan Maroko.
Penandatanganan ini dihadiri oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, Direktur Utama PT KTI Alugoro Mulyowahyudi, Direktur PT Akuo Energy Indonesia Refi Kunaefi, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PU & PR Trisasongko Widianto dan perwakilan Kedutaan Besar Prancis Ludovic Maria. (DIN/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.