Logo SitusEnergi
Konsumsi BBM di Jawa Bagian Barat Alami Penurunan 35% Konsumsi BBM di Jawa Bagian Barat Alami Penurunan 35%
Jakarta, situsenergy.com Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan WFH (work from home) menyebabkan konsumsi BBM di wilayah Marketing Operation Region (MOR) III Jawa... Konsumsi BBM di Jawa Bagian Barat Alami Penurunan 35%

Jakarta, situsenergy.com

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan WFH (work from home) menyebabkan konsumsi BBM di wilayah Marketing Operation Region (MOR) III Jawa bagian Barat, yang melingkupi Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat mengalami penurunan.

General Manager PT Pertamina (Persero) MOR III Tengku Fernanda menjelaskan, pada bulan April 2020 tercatat produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) turun sebesar 35% dan Gasoil (Dexlite dan Pertamina Dex) terkoreksi 26%.

Ia mengatakan, pada kondisi normal, konsumsi Gasoline mencapai 26.247 kilo liter (KL) per hari, sedangkan pada bulan April 2020, rata-rata konsumsi mencapai 17.316 KL/hari. Sementara itu, Gasoil pada kondisi normal adalah 9.811 KL/hari dan rata-rata konsumsi pada bulan April 2020 sebesar 7.502 KL/hari. “Walau demikian, seluruh SPBU tidak ada yang tutup, tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Minggu.

Memasuki bulan Ramadhan 1441 H, Pertamina memastikan kesiapan pasokan LPG dan BBM terutama di wilayah MOR III. Melalui Satuan Tugas Ramadan-Idul Fitri (Satgas Rafico) Pertamina tak berhenti menyalurkan energi, di tengah kebijakan PSBB.

BACA JUGA   Swasembada Energi atau Reshuffle! Pesan Tegas Prabowo di Forum Internasional

Ia menjelaskan, selama masa PSBB, Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang dikecualikan sehingga tetap beroperasi. Selain itu, penyaluran BBM dan LPG tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol keamanan pencegahan Covid-19 serta kebijakan Pemerintah pusat maupun daerah.

“Dalam menghadapi Ramadan, Idul Fitri, dan pandemi Covid-19, sebagian besar pekerja di Pertamina MOR III tidak melakukan WFH (work from home), karena harus menjalankan operasional, seperti di fuel terminal, depot LPG untuk memastikan kelancaran distribusi energi ke masyarakat,” paparnya.

Lebih jauh Ia menambahkan, kebutuhan LPG di sektor rumah tangga meningkat karena sebagian besar masyarakat kini beraktivitas dari rumah. Pada bulan April, konsumsi LPG subsidi 3 kilogram (KG) naik 11%, dari konsumsi normal 6.504 metrik ton (MT)/hari menjadi 7.214 MT/hari. Sedangkan, konsumsi LPG non subsidi untuk sektor rumah tangga, yakni Bright Gas 5,5KG dan 12 KG, menjadi 636 MT/hari dari konsumsi normal 646 MT/hari, atau turun 2%.

“Kami memastikan stok BBM dan LPG saat ini berada dalam kondisi penuh dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pada bulan Ramadhan ini. Pertamina juga telah melakukan tambahan pasokan (fakultatif) untuk LPG di wilayah MOR III, yang distribusikan kepada masyarakat melalui agen dan pangkalan LPG resmi Pertamina,” tambahnya.(ERT/rif)

BACA JUGA   Trade-Off Penambangan Nikel di Kepulauan Raja Ampat: Antara Ekonomi, Sosial, Lingkungan, dan Pembangunan Berkelanjutan

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *