

Komoditas Batubara dan Nikel Terdampak Wabah Corona Virus
ENERGI March 11, 2020 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergy.com
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengkonfirmasi wabah corona yang melanda berbagai negara membuat dua komoditas ekspor unggulan nasional fluktuatif. Harga batubara di pasar internasional naik sementara harga nikel tertekan.
Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, mengatakan periodr Maret 2020, harga batubara acuan atau HBA sebesar USD67,08 per ton, naik dari HBA Februari sebesar USD66,89 per ton.
Untuk nikel, penurunan harga sudah mulai terjadi sejak bulan lalu. Pada Maret ini harga nikel USD12.994,57 per dry metric ton (dmt). Turun dari posisi Februari USD14.029,72 per dmt dari yang juga turun dari posisi Januari USD16.107,27 per dmt.
“Yang bisa paling berdampak ya batubara dan nikel. Harga-harga short term naik, tapi kalau long term ini lama-lama akan jatuh. Ini kan sudah berlangsung enam bulan, kalau setahunan bisa habis kita,” kata Bambang di Jakarta, Rabu (11/3).
Menurutnya, harga batubara dan nikel selama ini menjadi andalan karena produksinya salah satu yang terbesar di dunia. Pangsa pasar terbesar batubara Indonesia ke luar negeri sendiri adalah China. Pada 2020 saja setidaknya batubara Indonesia akan berkontribusi 40 persen dari seluruh impor batu bara China. Begitu juga sengan nikel sebelum ada larangan ekspor nikel ore kadar rendah dari pemerintah.
Untuk nikel saat ini pemerintah hanya mengizinkan ekspor nikel berkadar tinggi atau produk turunannya. Menurut Bambang, wabah corona belum menunjukkan adanya gangguan ekspor nikel kadar tinggi atau produk turunannya, tapi jika wabah berlangsung lama maka gangguan jelas bisa terjadi.
”Belum (gangguan), kalau long term bisa jadi karena pabrik berhenti, tapi katanya China mulai bergerak sekarang moga-moga nggak jadi long term,” kata Bambang. (DIN/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.