Komisi XII DPR RI Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Hingga ke Sub Pangkalan Aman

Jakarta, situsenergi.com

Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya, bersama anggota Komisi XII DPR RI, Dewi Yustisiana, Alfons Manibui, Mulyadi, Sigit, dan Christina Eugenia Paruntu, turun langsung ke lapangan untuk meninjau ketersediaan serta kelancaran distribusi LPG 3 Kg di Jakarta Barat pada Senin (10/02).

Rombongan Komisi XII DPR RI yang didampingi Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra melakukan inspeksi di tiga lokasi, yaitu Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Sodikun, Pangkalan Iqbal Affandi, dan Sub Pangkalan Nur Hafidz.

Menurut Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, inspeksi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pasokan LPG 3 Kg, khususnya di Ibu Kota.

“Sebelumnya di Dapil masing-masing kami sudah melakukan pengecekan dan tidak ada masalah. Hari ini kami melihat bagaimana di Ibu Kota, di sini sampai malam pun bekerja, artinya ini dipastikan bahwa pasokan LPG 3 Kg itu aman dan masyarakat tidak perlu panic buying,” jelasnya.

Setelah mengunjungi SPPBE, rombongan melanjutkan inspeksi ke Pangkalan dan Sub Pangkalan untuk memastikan kelancaran distribusi di tingkat hilir.

“Kami timbang LPG 3 Kg yang tersegel terisi 8 Kg lebih, kalau kosong tabungnya saja 5 Kg, berarti isinya 3 Kg itu cocok dan pas. Kemudian harga juga sesuai, Rp 16.000 di Pangkalan. Jadi, kami Komisi XII hadir bersama Pertamina memastikan bahwa ini sudah tidak ada masalah,” tambahnya.

Selain memastikan pasokan dan harga, Bambang juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak termasuk Pertamina Patra Niaga yang telah berperan dalam menjaga distribusi LPG 3 kg agar tetap berjalan optimal.

Sementara pemilik Pangkalan Iqbal Affandi, Sidik, memastikan bahwa distribusi LPG 3 Kg di wilayah Srengseng, Jakarta Barat, berjalan lancar dan stok dalam kondisi aman. Ia juga menegaskan bahwa antrean yang sebelumnya terjadi kini sudah tidak ada lagi.(**)