

Kinerja Kinclong Ditengah Pandemi, Mamit Setiawan Apresiasi Pertamina Setinggi Langit
MIGAS June 15, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan kinerja positif, meski sepanjang tahun 2020 menghadapi tantangan berupa pandemi covid-19. Tercatat, perusahaan migas pelat merah itu berhasil mencetak laba bersih hingga Rp15 triliun di sepanjang tahun 2020 lalu.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan pun memberikan apresiasi setinggi langit, terkait pencapaian Pertamina di masa situasi sulit tersebut.
“Terkait dengan kinerja Pertamina, saya pertama mau menyampaikan apresiasi karena mereka bisa mendapatkan keuntungan ditengah kondisi pandemi di tahun 2020 yang lalu. Hal ini bisa terjadi karena kerjasama semua pihak mulai dari level Direksi hingga level pegawai di lapangan. Tanpa kerjasama, mustahil hal itu bisa tercapai,” ujar Mamit kepada Situsenergi.com, Selasa (15/6/2021).
Mamit mengakui, tidak mudah untuk bertahan ditengah situasi pandemi. Tak hanya sektor hilir yang menerima penurunan permintaan, sektor hulu pun mengalami hal yang sulit, dimana harga minyak sempat jatuh ke level sangat rendah.
“Terkait dengan penurunan kinerja, pastinya pandemi ini yang menyebabkan penurunan cukup besar terutama dari sisi retail atau penjualan BBM. Kita tahu,bahwa 2020 kemarin mobilitas masyarakat begitu terbatas serta industri juga banyak yang mengurangi kegiatan, maka konsumsi BBM dan juga pelumas mengalami penurunan yang signifikan. Dengan demikian,ini berpengaruh terhadap penjualan Pertamina yang mana menguasai pasar ritel nasional. Padahal, sektor hilir ini yang menyumbangkan pendapatan cukup besar,” ungkapnya.
Sementara di sektor hulu, kita tahu bahwa 2020 adalah tahun tersuram bagi industri hulu migas. Pandemi covid yang melanda global menyebabkan harga minyak terjun bebas bahkan sempat ke minus. Tentu daja ini mempengaruhi kinerja hulu Pertamina karena harga minyak dunia turun yang diikuti dengan turunnya ICP kita.
“Saya memproyeksikan bahwa tahun 2021 ini akan lebih optimis akan kinerja Pertamina. Program vaksin yang dilalukan berdampak bahwa kegiatan ekonomi mulai berjalan. Konsumsi bbm juga sudah mengalami peningkatkan signifikan di bandingkan 2020. Selain itu, harga minyak dunia begitu melesat bahkan sampai ke level tertinggi dalam 2 tahun terakhir,” jelasnya.
“Hal ini akan meningkatkan Pertamina dari sisi pendapatan di sektor Hulu apalagi nnt akan ada tambahan dari produksi Blok.Rokan,” sambungnya lagi.
Sebagaimana diketahui, meski sepanjang tahun 2020 seluruh sektor ekonomi global dan industri minyak dunia terdampak kondisi pandemi Covid-19, dibarengi dengan menurunnya kebutuhan energi dan anjloknya harga minyak dunia, namun PT Pertamina (Persero) berhasil mencatat kinerja keuangan yang positif pada tahun 2020 dengan mampu mencetak laba bersih konsolidasian (Audited) sebesar USD 1,05 miliar atau sekitar Rp 15,3 triliun. (Asumsi nilai tukar Rupiah selama tahun 2020 Rp 14.572)
Kinerja keuangan positif tersebut juga ditunjukkan dengan EBITDA sebesar USD 7,6 Miliar dengan EBITDA Margin 18,3 persen. Hal ini menunjukkan kondisi keuangan Pertamina aman dan mampu bertahan di tengah krisis ekonomi global.
Kinerja 2020 Pertamina tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham yang disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa14 Juni 2021.
Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, Pertamina melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja, sesuai dengan arahan Menteri BUMN, yaitu melakukan transformasi, optimasi, efisiensi, dan akuntabilitas secara konsisten di seluruh lini perusahaan sehingga pendapatan konsolidasian di akhir 2020 dapat mencapai USD 41,47 miliar.
Fajriyah menuturkan, kinerja keuangan positif yang ditorehkan Pertamina pada tahun 2020 akan menjadi acuan bagi seluruh jajaran manajemen perusahaan, baik di holding maupun sub holding dalam menetapkan dan menjalankan program kerja di tahun 2021.
“Pandemi Covid 19 belum usai, kinerja keuangan dan operasional 2020 menjadi positive driver untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham menjadi perusahaan energi global di masa depan dengan nilai perusahaan mencapai USD 100 Miliar,” jelas Fajriyah.
Pada laporan Dewan Komisaris yang disampaikan Condro Kirono, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Pertamina atas capaian laba tahun buku 2020.
“Patut diapresiasi mengingat tahun 2020 bukan tahun yang mudah, tapi Pertamina bisa mencapai laba bersih konsolidasian USD1,05 Milyar atau 250 persen diatas target RKAP revisi 2020, yaitu USD 419,8 juta” tegas Condro. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.