


Jakarta, situsenergy.com
Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) 2018 ditandai realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melampaui target dan 90 persen anggaran Ditjen EBTKE 2018 diberikan langsung untuk kepentingan rakyat.
Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana pada acara menyampaikan capaian kinerja subsektor EBTKE 2018 dan outlook subsektor EBTKE pada tahun 2019, di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Rida Mulyana menyatakan, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari subsektor EBTKE mencapai Rp 2.280 miliar, atau 326% dari target yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar Rp 700 miliar.
Menurtnya, target PNBP yang ditetapkan pada APBN tahun 2018 sebesar Rp 700 miliar, akan tetapi realisasicapaian tahun 2018 tidak kurang dari Rp 2,28 triliun. “Keadaan ini cukup membanggakan. Nah, untuk selanjutnya (tahun 2019 – red) target yang diketok oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ada kenaikan Rp 180 miliar (menjadi Rp 880 miliar),” kata Rida Mulayana.
Pada kesempatan itu Rida Mulyana juga menyinggunga alokasi anggaran yang dimiliki Ditjen EBTKE. Menurutnya, lebih dari 90 persen anggaran yang dimiliki oleh Ditjen EBTKE pada tahun 2018 digunakan lansung untuk kepentingan masyarakat, yakni untuk pembangunan infrastruktur EBT.
“Tahun 2018 anggaran yang kita kelola sebesar Rp 1,72 triliun. Itu 95%-nya itu ditujukan untuk rakyat, dalam bentuk Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), penyediaan listrik off grid di daerah yang masih terisolasi, ada juga pembangunan Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berbasis tenaga surya, dan pemanfaatan bioenergi,” katanya.
Dijelaskannya bahwa salah satu program yang ditujukan untuk rakyat adalah pembagian LTSHE untuk masyarakat yang bertempat tinggal di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Pada tahun 2018, Ditjen EBTKE telah membagikan 172.996 unit LTSHE di 16 provinsi. Jumlah tersebut, apabila ditambahkan dengan 79.556 unit LTSHE yang didistribusikan pada tahun 2017, telah melistriki total sebanyak 2.828 desa. Untuk tahun 2019, target LTSHE yang dibagikan adalah sebanyak 98.481 unit.
Hingga akhir tahun 2018, kapasitas pembangkit EBT terus meningkat. Kapasitas terpasang pembangkit panas bumi telah mencapai 1.948,5 Megawatt (MW), tambahan 140 MW adalah dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha 1 (30 MW) dan PLTP Sarulla (110 MW).
Untuk PLTS dan PLTMH, pada akhir tahun 2018, kata Rida, telah mencapai 331,8 MW. Di samping itu, telah beroperasi pula PLTB Sidrap dengan kapasitas 75 MW dan PLTB Jeneponto sebesar 72 MW siap beroperasi. Untuk kapasitas terpasang pembangkit bioenergi telah mencapai 1.858,5 MW, terdiri dari PLT Biomassa, Biogas, PLT Sampah, dan Biofuel. (Mul)
No comments so far.
Be first to leave comment below.