

Ketegangan Rusia – Ukraina Mereda, Minyak Langsung Anjlok Lebih dari 3 Persen
MIGAS February 16, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak jatuh lebih dari 3 persen, Selasa, menjauh dari level tertinggi tujuh tahun setelah Rusia menarik mundur beberapa unit militernya kembali ke pangkalan mereka, pasca latihan di dekat Ukraina.
Tindakan Rusia itu tampaknya mengurangi ketegangan antara Moskow dan Barat.
Tidak jelas berapa banyak unit yang ditarik, dan berapa jaraknya, setelah penambahan sekitar 130.000 tentara Rusia. Laporan Interfax sebelumnya tentang pergerakan pasukan tersebut mendorong minyak untuk memperpanjang kerugian.
“Situasinya sangat cair, tetapi hari ini jelas merupakan hari yang lebih tenang,” kata Robert Yawger, Direktur Mizuho.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup anjlok USD3,2 atau 3,3 persen, menjadi USD93,28 per barrel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), merosot USD3,39 atau 3,6 persen, menjadi USD92,07 per barel.
Demikian dikutip dari laporan Reuters, di New York, Selasa (15/2/2022) atau Rabu (16/2/2022) pagi WIB.
Kedua patokan minyak itu mencapai level tertinggi sejak September 2014 pada sesi Senin, dengan Brent menyentuh USD96,78 dan WTI menembus USD95,82.
Harga Brent melonjak 50 persen pada 2021, sementara WTI melambung sekitar 60 persen, karena pemulihan permintaan global dari pandemi Covid-19 menggerus pasokan.
Perkembangan terbaru seputar Rusia-Ukraina menarik tanggapan hati-hati dari Ukraina dan Inggris, setelah berhari-hari Amerika dan Inggris memperingatkan bahwa Moskow bisa menyerang tetangganya itu kapan saja.
Selasa kemarin, Ukraina mengatakan Kementerian Pertahanan dan dua bank menjadi sasaran serangan dunia maya, tampaknya menuding Rusia.
Investor juga mencermati perundingan antara Amerika Serikat dan Iran tentang upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia, yang berpotensi memungkinkan ekspor minyak Iran yang lebih tinggi.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara dengan rekannya dari Iran, Hossein Amirabdollahian, Senin, dan mereka mencatat “langkah maju yang nyata” dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, kata Kemenlu Rusia.
Menggarisbawahi keseimbangan pasokan dan permintaan yang ketat, laporan mingguan tentang persediaan AS diperkirakan menunjukkan penurunan 1,6 juta barrel dalam stok minyak mentah, yang berada di posisi terendah lebih dari tiga tahun.
Yang pertama dari dua laporan minggu ini, dari American Petroleum Institute, dijadwalkan pada pukul 21.30 GMT. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.