

Kerusakan Fasilitas Minyak Karena Badai Bikin Harga Minyak Melambung
MIGAS August 31, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak dunia melambung, Senin, terimbas belum adanya kepastian restart produksi dari produsen minyak AS, akibat kerusakan pada platform pantai Teluk, setelah Badai Ida menghantam wilayah tersebut beberapa hari lalu. Disisi lain, OPEC Plus tampaknya akan melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 71 sen atau 0,98 persen menjadi USD 73,41 per barel. Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, bertambah 47 sen, atau 0,68 persen menjadi USD 69,21 per barel. Demikian mengutip laporan Reuters, di New York, Senin (30/8/2021) atau Selasa (31/8/2021) pagi WIB.
Dalam waktu 12 jam setelah mendarat, Ida melemah menjadi badai Kategori 1, dan sejak itu turun ke status badai tropis. Ratusan anjungan produksi minyak dievakuasi menjelang badai dan hampir semua produksi minyak lepas pantai Teluk, atau sekitar 1,74 juta barel per hari, dihentikan.
Setelah angin kencang dan hujan, hampir 1,2 juta rumah dan bisnis di Louisiana dan Mississippi, Senin, tanpa listrik dan pergerakan badai ke daratan mengalihkan fokus pasar minyak pada kapan penyulingan dapat beroperasi kembali.
Operator pipa minyak dan gas memeriksa kerusakan. Utilitas listrik memperingatkan bahwa pelanggan di daerah yang paling parah dapat menghadapi pemadaman berkepanjangan.
Exxon Mobil Corp mengatakan akan menutup unit pengilangan berkapasitas 520.000 barel per hari (bph) Baton Rouge, Louisiana, sampai listrik kembali normal dan bahan baku tersedia.
“Kita dalam pola wait-and-see seberapa buruk penyulingan akan terpengaruh oleh pemadaman listrik,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital Management, New York. “Akan ada perhitungan yang dilakukan akhir pekan ini ketika kerusakan dinilai,” katanya.
Harga bensin AS melonjak lebih dari 1,5 persen, memberikan dukungan bagi minyak mentah. Pemadaman listrik menambah penutupan kilang di pantai Teluk dan trader mempertimbangkan kemungkinan gangguan yang berkepanjangan.
“Ini masih awal,” kata Vivek Dhar, analis Commonwealth Bank of Australia. “Produk minyak, seperti bensin dan solar, kemungkinan akan mengalami kenaikan harga yang lebih akut akibat penutupan pengilangan terutama jika ada kesulitan bagi kilang dan jaringan pipa beroperasi kembali.”
Brent reli 40 persen tahun ini, didukung pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, serta pemulihan permintaan dari kejatuhan akibat pandemi tahun lalu.
OPEC Plus akan bertemu, Rabu, untuk membahas peningkatan 400.000 bph yang dijadwalkan dalam produksi minyaknya, dalam apa yang akan menjadi pelonggaran lebih lanjut dari rekor pengurangan output yang dibuat tahun lalu.
Delegasi OPEC mengatakan mereka memperkirakan kenaikan akan terus berlanjut, meski Menteri Perminyakan Kuwait, Minggu, mengatakan hal itu dapat dipertimbangkan kembali. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.