Logo SitusEnergi
Kerjasama Proyek Pemisahan Log, PT Timah dan Batan Bakal Selesai Akhir Tahun Ini Kerjasama Proyek Pemisahan Log, PT Timah dan Batan Bakal Selesai Akhir Tahun Ini
PT Timah Tbk (TINS) menyatakan proyek kerja sama kelanjutan untuk pemisahan unsur-unsur logam dalam tanah jarang ke skala industri dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional... Kerjasama Proyek Pemisahan Log, PT Timah dan Batan Bakal Selesai Akhir Tahun Ini

PT Timah Tbk (TINS) menyatakan proyek kerja sama kelanjutan untuk pemisahan unsur-unsur logam dalam tanah jarang ke skala industri dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) ditargetkan bakal selesai akhir tahun ini. Dalam tanah jarang tersebut, ada dua unsur radioaktif yang kewenangan pengelolaannya ada di Batan, yakni thorium dan uranium. Adapun logam lainnya berpotensi untuk dikembangkan oleh Timah.

Direktur Pengembangan Usaha dan Niaga TINS, Trenggono Sutrisno,  mengatakan pihaknya telah memiliki proyek percobaan (pilot project) dengan Batan untuk melakukan  pemisahan logam dalam tanah jarang untuk menjadi beberapa logam turunan lainnya. Proyek tersebut berpotensi untuk dikembangkan hingga skala industri.

“Terkait scale up itu, kami bicarakan bagaimana prosesnya dengan Batan. Kami harapkan akhir tahun ini  sudah ada keputusan go or not go, termasuk bagaimana dari sisi ekonomisnya,” kata Trenggalek di Jakarta, Selasa (12/6).

Menurut Trengggono, sejauh ini terdapat sekitar empat mineral tanah jarang yang berpotensi dikembangkan. Dia menilai tanah jarang kemungkinan besar memang bakal diekspor. Namun, dengan adanya teknologi pemisahan yang tengah dikembangkan saat ini, yang diekspor sudah dalam bentuk logam dan bukan barang mentah.

BACA JUGA   PGE Gandeng Zorlu Enerji Turki untuk Kembangkan Proyek Panas Bumi Internasional

Sebagai mineral masa depan, Trenggono berharap terdapat regulasi khusus yang mengatur pengembangan logam tanah jarang yang saat ini belum diatur sama sekali. Hal tersebut perlu diatur supaya pengembangan logam mineral tanah jarang tersebut bisa terarah.

“Regulasi tidak ada yang ada karena monasit termasuk mineral radio aktif saat ini yang ada batan untuk bisa menguasai. Nah yang jadi pertanyaan setelah kami pisahkan gimana selanjutnya,” pungkas Trenggono. (Din)

 

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *