Logo SitusEnergi
Keren, Pemerintah Bayar Kompensasi Ke Pertamina dan PLN Rp104,8 Triliun Keren, Pemerintah Bayar Kompensasi Ke Pertamina dan PLN Rp104,8 Triliun
Jakarta, Situsenergi.com Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa belanja non Kementerian dan Lembaga (K/L) per Juli 2022 telah mencapai Rp540,6 triliun. Jumlah ini direalisasikan untuk... Keren, Pemerintah Bayar Kompensasi Ke Pertamina dan PLN Rp104,8 Triliun

Jakarta, Situsenergi.com

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa belanja non Kementerian dan Lembaga (K/L) per Juli 2022 telah mencapai Rp540,6 triliun. Jumlah ini direalisasikan untuk pembayaran kompensasi kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan PT Pertamina (Persero).

Selain itu juga tersalurkan untuk subsidi BBM, LPG 3 Kg, Listrik, pupuk, debitur kredit usaha rakyat (KUR) dan penyaluran KUR. Kemudian juga diperuntukkan pembiayaan kartu prakerja.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan dari pagu belanja non KL tersebut mayoritas adalah untuk pembayaran kewajiban pemerintah atas penugasan penyediaan pasokan BBM dan listrik di dalam negeri. Nilainya telah disepakati bersama DPR mencapai Rp293,5 triliun dan pada semester I 2022, pemerintah telah membayar kompensasi tersebut sebesar Rp104,8 triliun kepada Pertamina dan PLN.

“Bayangkan pada semester I tahun lalu kita belum bayar 1 rupiahpun kompensasi, tapi tahun ini di semester I kita sudah bayar Rp104,8 triliun. Ini yang menjadi penahan harga untuk tidak naik sehingga ini yang disebut shock absorber,” terang Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (11/8/2022).

Diklaim bahwa total utang kompensasi baik BBM dan listrik sampai dengan 2021 telah diselesaikan oleh pemerintah pada semester I tahun ini. Untuk selanjutnya sisa pagu kompensasi akan dibayarkan di semester II 2022.

BACA JUGA   Stok AS Menyusut, Minyak Melonjak Dekati USD75 Per Barel

Berikutnya belanja non KL yang begitu tinggi juga terealisasi dalam belanja subsidi yang juga masih berkutat pada beberapa komoditas utama yang mendapat subsidi. Sebagai contoh solar dan minyak tanah, LPG 3 Kg, listrik bersubsidi, pupuk hingga KUR. Realisasi belanja subsidi hingga 31 Juli 2022 mencapai Rp116,2 triliun.

“Ini menjadi penyebab kenapa belanja subsidi meningkat drastis hanya dalam satu semester karena harga energi di tingkat global melonjak drastis namun tidak diubah di dalam negeri,” sambung Sri Mulyani.

Sementara untuk program kartu prakerja telah teralisasi belanjanya sebesar Rp7,6 triliun. Realisasi bantuan biaya pelatihan dan insentif program ini telah dibayarkan kepada 2,1 juta peserta. Ditargetkan jumlah peserta yang ikut dalam program kartu prakerja adalah sebanyak 3 juta orang.(DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *