Home LISTRIK Kendaraan Listrik Besutan PT M Cash Integrasi Masuk Tahap Pengujian
LISTRIK

Kendaraan Listrik Besutan PT M Cash Integrasi Masuk Tahap Pengujian

Share
Kendaraan Listrik Besutan PT M Cash Integrasi Masuk Tahap Pengujian
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Bisnis kendaraan listrik (electric vehicle / EV) yang dikembangkan oleh PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melalui anak usahanya, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) memasuki tahap pengujian. Keputusan untuk memasuki bisnis baru ini didasari komitmen pemerintah yang menargetkan Indonesia memiliki 374 ribu mobil listrik, 11,8 juta sepeda motor listrik, 6 ribu Stasiun Pengisian Listrik Tenaga Listrik (SPKLU) dan 17 ribu Stasiun Tukar Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada tahun 2025.

Jo Cheah Zhuo, Head of Investor Relations MCAS, mengatakan kedepan prospek pasar EV akan terus meningkat. Dengan begitu ada peluang besar bagi MCAS untuk memperoleh cuan dari uji coba bisnis EV tersebut yang kini sudah memasuki fase pengujian. Pada tahun 2030, jumlah permintaan EV diperkirakan akan tumbuh menjadi 2,2 juta unit untuk kendaraan roda empat, 13 juta unit untuk sepeda motor, 32K unit untuk SPKLU dan 67K unit untuk SPBKLU.

“Saat ini, sepeda motor listrik kami sudah dalam pengujian beta dengan lembaga pemerintahan dan beberapa perusahaan swasta. Sepeda motor listrik dan fasilitas pendukungnya ini diharapkan dapat dibuka untuk akses pasar massal pada akhir paruh kedua tahun 2021,” ujar Zhuo dalam keterangannya, Selasa (29/6/2021).

Dalam pengembangan EV ini, NFCX menggandeng PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat) dengan membentuk perusahaan joint venture (JV), PT Energi Selalu Baru (ESB). Perusahaan JV ini nantinya akan fokus pada distribusi sepeda motor listrik, penukaran baterai dan layanan pendukung. ESB juga akan mengambil saham mayoritas di perusahaan manufaktur EV, PT Volta Indonesia Semesta (Volta).

“ESB didirikan bertujuan untuk meningkatkan penerimaan dan asimilasi penggunaan EV di Indonesia dengan menyediakan distribusi sepeda motor listrik dan layanan penukaran baterai, yang diberdayakan oleh platform digital dan teknologi Internet-of-Things (IoT),” ulasnya.

Dijelaskan akuisisi Volta oleh ESB nantinya akan dijadikan rumah produksi utama sepeda motor listrik. Sementara NFCX menyediakan dan mengelola platform digital untuk registrasi dan manajemen kendaraan, pembayaran, dan rewards. ESB akan memanfaatkan logistik dan kemampuan jaringan SiCepat dan PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) untuk merencanakan dan menyebarkan titik penukaran baterai.

“Sementara untuk perluasan jaringan penukaran baterai juga akan memanfaatkan jaringan toko ritel PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) yang luas di seluruh Indonesia,” sambungnya. (DIN/RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

PLTP Lahendong Jadi Andalan Listrik Bersih Sulutgo, Suplai 18% Beban Puncak

Sulut, situsenergi.com PLTP Lahendong terus menunjukkan perannya sebagai tulang punggung energi bersih...

PLN Gaspol Perkuat Jalan ke Pasar Karbon Global Lewat Investasi Transisi Energi

Jakarta, situsenergi.com PT PLN (Persero) kembali tancap gas memperkuat posisi Indonesia di...

PLN–ESDM Genjot Pemerataan Listrik, 100 Rumah Prasejahtera di Fakfak Akhirnya Terang

Fakfak, Situsenergi.com Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kembali digulirkan Kementerian ESDM...

PLN Tebar Akses Listrik Baru di Konawe, Program LUTD Bawa Harapan bagi Warga Prasejahtera

Konawe, situsenergi.com PLN kembali menunjukkan komitmennya menghadirkan energi berkeadilan lewat program Light...