Home ENERGI Kenaikan Harga BBM Dapat Menicu Laju Inflasi
ENERGI

Kenaikan Harga BBM Dapat Menicu Laju Inflasi

Share
Share

Jakarta, situsenergy.com

Pemerintah mengingatkan PT Pertamina (Persero) untuk mengendalikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi, karena naiknya BBM nonsubsidi itu akan memicu inflasi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan ‎mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan beberapa hal terkait sektor energi. Arahan itu disampaikan dalam rapat kabinet yang membahas operasi Hari Raya Idul Fitri 2018.

“Ratas kabinet dipimpin pak Presiden, yang diwakili oleh Wamen ESDM, menurut wamen arahan Presiden untuk operasi Idul Fitri 2018 di sektor ESDM,” kata Jonan, Jumat  (6/4).

Jonan menyebutkan, salah satu arahan tersebut agar Pertamina mengendalikan harga BBM umum atau nonsubsidi di antaranya Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Dengan begitu tidak mengalami kenaikan harga. ‎”Harga bahan bakar umum  itu harus diwaspadai kenaikannya,” kata Jonan.

Ia menuturkan, penetapan kebijakan harga BBM nonsubsidi juga perlu hati-hatian. Hal tersebut untuk mewaspadai agar level inflasi tidak mengalami kenaikan. “Karena dapat memicu inflasi ya kalau pengertian diwaspadai ini ya harus dikendalikan,”‎ katanya.

Kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertalite pada Maret lalu diperkirakan masih berdampak hingga April 2018. Dampak tersebut bisa seperti kenaikan inflasi, mengingat bobot BBM terhadap inflasi sebesar 3,39 persen, atau persis di bawah beras.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, sejak berlaku pada 24 Maret 2018, kenaikan harga pertalite baru berdampak selama seminggu terakhir terhadap inflasi. Dampak ini diperkirakan masih berlanjut dalam tiga pekan ke depan.

“Seperti saya bilang karena pertalite naiknya pada 24 Maret, berarti ini baru 7 hari. Tetapi perlu dicatat bahwa seminggu terakhir sudah ter-cover, jadi kalau inflasi rata-rata harga selama satu bulan dibandingkan bulan sebelumnya, yang seminggu ter-cover, 3 minggunya belum,” paparnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, kenaikan harga Pertalite ini masih akan berpengaruh terhadap inflasi di April 2018. Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah agar tren inflasi ini tidak berlanjut di April.

“Berarti dampak ikutannya masih akan terjadi di April. Berapa besarnya saya tidak tahu. Jadi pasti masih akan berdampak,” katanya pula.(mul)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...