Home ENERGI TERBARUKAN Kementrian ESDM Klaim Kapasitas EBT Sembilan Bulan Terakhir Bertambah 386 MW
ENERGI TERBARUKAN

Kementrian ESDM Klaim Kapasitas EBT Sembilan Bulan Terakhir Bertambah 386 MW

Share
Share

Jakarta, situsenergi.com

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam sembilan bulan terakhir bertambah sebesar 386 megawatt (MW) terutama dari energi surya dan air.

“Salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembangkit energi bersih itu berupa surya dan air. Makanya, kami tengah fokus mendorong pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), salah satunya melalui PLTS atap,” kata Agung dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Sabtu (20/11/2021).

Menurut Agung, secara rinci tambahan 386 MW energi bersih ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Peaker 2nd Expansion sebesar 130 MW, 12 unit pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) 71,26 MW, dua unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 55 MW, pembangkit listrik tenaga bioenergi 19,5 MW, dan PLTS atap 17,88 MW.

“Melalui grafik pertumbuhan itu pemerintah optimistis bisa mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025,” ucapnya.

“Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah adalah meningkatkan porsi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2021-2030 yang lebih hijau, yaitu 51,6 persen,” tambah dia.

Lebih jauh ia menyatakan, bahwa Pemerintah terus fokus mendorong pemerataan akses listrik ramah lingkungan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia ditandai peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi bersih.

Ditambahkan, rasio elektrifikasi saat ini tercatat mencapai 99,40 persen pada triwulan III 2021 dengan tambahan kapasitas pembangkit energi bersih sebesar 386 MW tersebut.

“Kami targetkan seluruh wilayah dan rumah tangga di Indonesia akan terlistriki 100 persen pada tahun depan,” ucap Agung.

Masih menurut Agung, berdasarkan data Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi di bawah 90 persen saat ini hanya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara, rasio elektrifikasi di Bali sudah mencapai 100 persen.

Kegiatan percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan menjadi salah satu program prioritas pemerintah yang sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan. Pemerintah menargetkan bisa menambah kapasitas pembangkit energi bersih mencapai 20.923 MW hingga 2030,” pungkasnya.(Ert)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Transisi Energi Global

Jakarta, situsenergi.com Indonesia menunjukkan keseriusannya menjadi pemain kunci dalam transisi energi global...

Elnusa Galakkan Konservasi Orangutan untuk Jaga Masa Depan Hutan

Jakarta, situsenergi.com Hutan tropis Kalimantan menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk...

Dharma Polimetal Resmikan PLTS 4.850 kWp, Tekan Emisi Ribuan Ton CO2!

Jakarta, Situsenergi.com Siapa sangka perusahaan komponen otomotif bisa jadi pionir energi bersih?...

Saham Melejit 30%! Investasi Pertamina NRE di Filipina Panen Untung Besar

Jakarta, Situsenergi.com Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali mencetak kinerja...