

Kekhawatiran Terhadap Varian Omicron Mereda, Minyak Langsung Ngegas
MIGAS December 13, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak menguat, Senin, memperpanjang kenaikan dari Jumat, dibantu meningkatnya optimisme dampak varian Omicron virus corona pada pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar akan terbatas.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 53 sen, atau 0,7 persen, menjadi USD75,68 per barel pada pukul 08.00 WIB, setelah melesat 1 persen pada penutupan Jumat. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 69 sen, atau 1,0 persen, menjadi USD72,36 per barel, menyusul kenaikan 1 persen di sesi sebelumnya, demikian mengutip laporan Reuters, di Tokyo, Senin (13/12/2021).
Kedua tolok ukur itu membukukan lonjakan sekitar 8 persen pekan lalu, kenaikan mingguan pertama dalam tujuh minggu. Brent dan WTI memulihkan lebih dari setengah kerugian yang diderita sejak wabah Omicron pada 25 November.
“Sentimen pasar membaik karena ancaman varian Omicron telah surut,” kata Toshitaka Tazawa, analis Fujitomi Securities Co Ltd.
“WTI mungkin akan menguji level tertinggi baru-baru ini di USD73,34 dan kemudian mencoba naik menuju USD78, level sebelum kekhawatiran Omicron menyebabkan aksi jual tajam akhir bulan lalu.”
Ilmuwan Afrika Selatan tidak melihat tanda bahwa varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah, Jumat, ketika para pejabat mengumumkan rencana untuk meluncurkan penguat vaksin dengan infeksi harian yang mendekati level tertinggi sepanjang masa.
Suntikan booster Covid-19 secara signifikan memulihkan perlindungan terhadap penyakit ringan yang disebabkan varian Omicron, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan pada Jumat.
Namun, investor tetap berhati-hati pada pelepasan cadangan minyak terkoordinasi yang dipimpin Amerika serta ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Departemen Energi Amerika, Jumat, mengatakan akan menjual 18 juta barel minyak mentah dari cadangan minyak strategis (SPR) pada 17 Desember, sebagai bagian dari rencana sebelumnya untuk mencoba menekan harga bensin.
Minggu, Group of Seven memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa Rusia menghadapi konsekuensi dan ongkos yang besar jika Presiden Vladimir Putin menyerang Ukraina.
Intelijen Amerika menilai Rusia dapat merencanakan serangan multi-front pada Ukraina secepatnya tahun depan, yang melibatkan hingga 175.000 tentara.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Irak, Minggu, mengatakan dia memperkirakan Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) pada pertemuan berikutnya akan mempertahankan kebijakan saat ini tentang peningkatan pasokan bulanan secara bertahap sebesar 400.000 barel per hari. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.