Logo SitusEnergi
Kejatuhan Harga Minyak Berlanjut, Imbas Dari Temuan Jenis Baru Covid-19 Kejatuhan Harga Minyak Berlanjut, Imbas Dari Temuan Jenis Baru Covid-19
New York, Situsenergy.com Harga minyak merosot signifikan pada penutupan Selasa, sebagai imbas dari temuan varian baru virus Corona di Inggris, yang membangkitkan lagi kekhawatiran... Kejatuhan Harga Minyak Berlanjut, Imbas Dari Temuan Jenis Baru Covid-19

New York, Situsenergy.com

Harga minyak merosot signifikan pada penutupan Selasa, sebagai imbas dari temuan varian baru virus Corona di Inggris, yang membangkitkan lagi kekhawatiran atas pemulihan permintaan.

Deteksi varian baru tersebut mendorong beberapa negara menutup perbatasan dengan Inggris. Dilaporkan  BBC  mengutip Menteri Eropa Prancis, yang mengatakan kedua negara akan mengumumkan kesepakatan untuk memulai kembali pengiriman pada Rabu.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, anjlok 83 sen, atau 1,63 persen menjadi USD50,08 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, ditutup melorot 95 sen, atau 2 persen menjadi USD47,02 per barel, demikian dikutip dari laporan  Reuters,  Selasa (22/12/2020) atau Rabu (23/12/2020) pagi WIB.

Kedua patokan itu turun hampir 3 persen pada penutupan Senin, sebagian menghapus keuntungan baru-baru ini didorong peluncuran vaksin Covid-19, yang dipandang sebagai kunci untuk memungkinkan kembali ke kehidupan normal.

Reli terbaru itu memuncak ketika Brent menyentuh USD52,48 per barel, level tertinggi sejak Maret, pada sesi Jumat. Harga kemudian turun di tengah kekhawatiran tentang penyebaran virus. Beberapa analis melihat potensi harga turun lebih jauh.

BACA JUGA   Trilema Energi Indonesia: Jalan Tiga Simpang dan Sebatang Lilin yang Merana

“Kelesuan selama liburan telah terjadi pada minyak,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

“Sekarang kita sudah menuntaskan stimulus, dan kita masih memiliki kekhawatiran tentang jenis virus yang baru, investor akan berada di sela-sela.”

Minyak mendapat dukungan dari persetujuan Kongres Amerika atas paket bantuan virus korona senilai USD892 miliar setelah beberapa bulan mengalami kemacetan.

Sementara, pasar akan terfokus pada laporan inventaris minyak Amerika terbaru, yang diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah turun 3,3 juta barel. Laporan American Petroleum Institute diumumkan pada pukul 21.30 GMT.

Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari pada Januari. Belum ada tanda-tanda keraguan yang disebabkan oleh kejatuhan harga tersebut.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Senin, mengatakan kenaikan output tersebut seharusnya tidak mengakibatkan kelebihan produksi. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *