Jakarta, situsenergi.com
PT RMK Energy Tbk optimistis dapat menuntaskan kendala operasional dengan pemenuhan sanksi administrasi terkait kegiatan bongkar muat di Muara Enim, Sumatera Selatan yang mengakibatkan pencemaran udara.
Direktur Keuangan RMK Energi, Jennifer Angeline menegaskan dengan penyelesaian berbagai masalah administratif ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja keuangan perseroan sehingga lebih optimal.
“Kami juga akan fokus melanjutkan implementasi strategi yang sempat tertunda pada tahun lalu dengan melanjutkan pembangunan hauling road di tahun ini untuk membuka akses produksi batubara yang terintegrasi dengan fasilitas RMK Energi,” kata Jennifer dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).
Selain itu, RMK Energi juga akan menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial untuk meningkatkan volume penjualan dan jasa batubara serta mengoptimalkan kolaborasi RMK Grup Indonesia untuk tingkatkan kinerja secara grup.
“Dengan selesainya fasilitas pendukung pertambangan hauling road tersebut, kami dapat menjalin kerja sama dengan tambang-tambang potensial di Sumatera Selatan untuk meningkatkan volume penjualan dan jasa batubara ke depannya” ungkap Jennifer.
RMK Energi menargetkan muatan tongkang tahun 2024 sebesar 9,9 juta MT batubara dan volume penjualan batubara sebesar 3,5 juta MT yang berasal dari produksi in-house sebesar 1,2 juta MT. Selain itu, RMK Energi juga akan terus menerapkan good mining practice pada kegiatan operasional pertambangannya untuk meminimalisasi dampak negatif di lingkungan sekitar area operasional.
“Kami juga masih melihat peluang pada bisnis ini hingga nantinya akan tercapai komposisi yang seimbang antara energi fosil dan EBT,” pungkasnya. (DIN/SL)
Leave a comment