Logo SitusEnergi
Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Energi Batubara Masih Menjadi Pilihan Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Energi Batubara Masih Menjadi Pilihan
Jakarta, situsenergi.com Saat ini banyak pembuat kebijakan di berbagai negara menghadapi situasi rumit diantaranya tuntutan agar mampu menciptakan keseimbangan antara target pertumbuhan ekonomi dan... Kejar Pertumbuhan Ekonomi, Energi Batubara Masih Menjadi Pilihan

Jakarta, situsenergi.com

Saat ini banyak pembuat kebijakan di berbagai negara menghadapi situasi rumit diantaranya tuntutan agar mampu menciptakan keseimbangan antara target pertumbuhan ekonomi dan mencegah kerusakan lingkungan akibat kegiatan ekonomi.

Eks Wamen ESDM, Arcandra Tahar, mengatakan sektor energi memegang peranan sangat penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. Apabila biaya energi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang mahal, maka dapat dipastikan barang tersebut tidak akan mampu bersaing dengan barang sejenis yang diproduksi di luar negeri dengan biaya energi yang yang murah.

“Di sisi lain penggunaan energi murah, batubara misalnya, selalu dikaitkan dengan isu lingkungan yang diakibatkan oleh polusi yang dihasilkan dalam mengubah batubara menjadi listrik. Polutan yang dihasilkan seperti CO2, SO2, NOx dan particulates sangat signifikan berkontribusi dalam menaikkan suhu bumi,” kata Arcandra seperti dikutip dari media sosialnya, Senin (20/09/2021).

Dikatakannya, selain pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), batubara juga digunakan di industri steel mills (pabrik baja) dan pabrik semen. Alasannya tak lain sumber energi yang murah dan dijadikan sebagai bahan baku.

BACA JUGA   Awal 2025 Cerah, Medco Bukukan EBITDA Tumbuh Meski Laba Turun

Melansir data yang dihimpun oleh Arcandra, 40 persen emisi global berasal dari penggunaan batubara. Pada tahun 2020, PLTU menyumbang 39 persen dari semua energi listrik yang dibangkitkan di dunia. Bahkan, penggunaan PLTU di Asia jauh lebih tinggi sekitar 72 persen dan Indonesia sekitar 50 persen.

“Bagaimana dengan industri baja?, sebanyak 72 persen juga menggunakan batubara,” kata dia.

Dia menambahkan, mencermati penggunaan batubara yang begitu masif, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, kenyataan ini merupakan fakta yang harus dihadapi pembuat kebijakan untuk menentukan pilihan.

“Apakah ada pilihan bagi pembuat kebijakan dalam mengurangi polusi yang dihasilkan?, Namun demikian ada beberapa pilihan sulit yang bisa ditempuh,” katanya. (SA/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *